Thunkable Memiliki Fitur Baru, Pengukuran Layar Device
Ternyata, ada beberapa penambahan fitur baru di dalam tools Thunkable yakni fitur pengukuran layar device yang digunakan untuk mengukur suatu layar (screen)...
Home » Penelusuran Referensi
Ternyata, ada beberapa penambahan fitur baru di dalam tools Thunkable yakni fitur pengukuran layar device yang digunakan untuk mengukur suatu layar (screen) pada perangkat (device) yang akan memasangkan aplikasi tersebut ke Android baik itu smartphone maupun emulator. Dengan adanya fitur baru ini, si developer bisa merancang suatu tampilan aplikasi Android jauh lebih baik lagi.
Masalah utama dalam perancangan tampilan aplikasi Android, tampilan responsif secara rapi dan terstruktur di berbagai ukuran layar dan dimensional pada setiap perangkat Android sehingga harus memiliki perhitungan ukuran tiap objek (layout, button, label, textbox, dsb) yang sangat teliti agar menghasilan tampilan aplikasi yang baik (tidak berantakan).
Pada fitur pengukuran layar device ini memiliki 2 tipe pilihan yakni Phone dan Tablet. Kamu bisa melihat kedua tipe tersebut dengan gambar di bawah ini.
 |
| Fitur Pengukuran Layar Device tipe Phone. |
 |
| Fitur Pengukuran Layar Device tipe Tablet. |
Pada kedua tipe yang diatas memiliki ukuran yang berbeda pula. Ini sebenarnya tergantung dari smartphone atau tablet Android yang kamu miliki saat ini. Pilihlah ukuran layar device yang sesuai dengan smartphone atau tablet Android kamu agar bisa menghasilkan tampilan aplikasi Android yang baik dan memuaskan. Yah, walaupun pilihan pengukuran layar device itu tidak sebanyak Android Studio, hehehe.
Mohon maaf ya apabila penulis udah lama tidak membuat artikel tentang Thunkable. Soalnya, penulis lagi ada pelatihan khusus di dunia nyata. :D
Sekian... Terima kasih...
PERHATIAN!!! ARTIKEL INI TELAH DEPRECATED!!!
SILAHKAN MENGALIHKAN ARTIKEL INI KE LINK DI BAWAH INI :
 |
| Blok Program Screen.ErrorOccured() |
Kali ini, penulis membahas salah satu blok program yang terdapat di bagian Screen yakni Screen.ErrorOccurred(). Blok program ini digunakan untuk melakukan kustomisasi saat kejadian error / bug (kesalahan) baik itu program, sistem kerja, maupun siklus hidup Android di dalam screen (activity). Misalkan, ada kode error 1101 atau 1103 yang menyatakan ada kesalahan (error) pada saat melakukan akses situs website, karena tidak ada koneksi internet, atau kode error 702 yang menyatakan ada kesalahan (error) pada melakukan proses load dalam mempersiapkan musik atau lagu yang akan diputarkan di aplikasi tersebut.
Dengan adanya, blok program ini. Maka, kamu bisa menutupi tampilan error (kesalahan) bawaan dengan melakukan kustomisasi tampilan tersebut. Disitulah ada 4 poin di dalam blok program tersebut yakni component, functionName, errorNumber, dan message. Poin yang sering digunakan adalah errorNumber, karena cara tersebut yang paling mudah yakni mencari kode atau angka error screen.
 |
| Tampilan Kustomisasi Tampilan Error untuk Kode Error 1101. |
Jadi, kamu bisa melakukan kustomisasi tampilan kesalahan (error) yang sesuai keinginan kamu, baik itu diambil berdasarkan kode kesalahan (errorNumber), pesan kesalahan (message).
Sekian. Terima kasih...
Aziz Blogger
May 01, 2019
Admin
Bandung IndonesiaSekian. Terima kasih...
Blok Program Screen.ErrorOccurred() di Thunkable
PERHATIAN!!! ARTIKEL INI TELAH DEPRECATED!!!SILAHKAN MENGALIHKAN ARTIKEL INI KE LINK DI BAWAH INI :https://kodular.dwitaritech.com/2020/07/blok-program-screenerroroccurred-di-kodular.htmlBlok...
Button adalah suatu komponen UI yang berbentuk tombol yang berfungsi utama untuk mengklik sesuatu yang berhubungan interaksi program aplikasi dengan sistem yang ada di smartphone Android pada event atau method tertentu. Di dalam aplikasi, pasti memiliki beberapa komponen button yang dirancang (didesain) baik bentuk button biasa, float button, label button (label klik dengan kustom seperti button), dan sebagainya. Misalkan, membuat beberapa button yang berhubungan dengan pengelolaan data seperti simpan data, edit data, tampilkan data, menghapus data, memindahkan data, dan sebagainya.
Biasanya beberapa button tersebut harus ditempatkan secara berdampingan dengan bantuan Layout atau GroupBox. Nah, penulis memfokuskan kepada penerapan beberapa button saling berdampingan dengan menggunakan bantuan Layout di dalam Thunkable. Ini juga bisa dijadikan referensi atau teori jika dibutuhkan, tetapi jangan lupa taruhkan sumber kami ya.
Disini ada 2 cara penerapan beberapa button saling berdampingan di dalam Thunkable.
1. Secara Vertikal
Untuk menerapkan beberapa button saling berdampingan secara vertikal, maka kamu menggunakan layout Vertical Arrangement atau Vertical Scroll Arrange (jika membuat scrolling). Kalau di Android Studio, namanya android:orientation="vertical". Contoh : Kamu membuat sebuah screen atau activity tentang tingkat kemampuan dalam menjalankan misi yang terdapat aplikasi Game (apapun genrenya) yang berisi beberapa button yang secara berdampingan dalam satu screen atau activity tersebut berdasarkan parameter tingkat kemampuan.
2. Secara Horizontal
Kenapa penerapan beberapa button saling berdampingan menggunakan Thunkable (ini juga berlaku untuk App Inventor) itu tidak sebebas Android Studio?
Jawab : Karena Layout default yang diterapkan Thunkable yakni Linear Layout. Ingin tahu lebih lanjut? Silahkan klik link ini.
Apa ada praktek dalam penerapan beberapa button saling berdampingan menggunakan Thunkable?
Jawab : Ada kok, ini dia beberapa tutorial / praktek dalam menerapkan beberapa button saling berdampingan yang ada link di bawah ini.
1. Cara Menerapkan Beberapa Button saling Berdampingan secara Horizontal.
2. Cara Menerapkan Beberapa Button saling Berdampingan secara Vertikal.
Sekian. Terima kasih...
Aziz Blogger
April 26, 2019
Admin
Bandung IndonesiaBiasanya beberapa button tersebut harus ditempatkan secara berdampingan dengan bantuan Layout atau GroupBox. Nah, penulis memfokuskan kepada penerapan beberapa button saling berdampingan dengan menggunakan bantuan Layout di dalam Thunkable. Ini juga bisa dijadikan referensi atau teori jika dibutuhkan, tetapi jangan lupa taruhkan sumber kami ya.
Disini ada 2 cara penerapan beberapa button saling berdampingan di dalam Thunkable.
1. Secara Vertikal
Untuk menerapkan beberapa button saling berdampingan secara vertikal, maka kamu menggunakan layout Vertical Arrangement atau Vertical Scroll Arrange (jika membuat scrolling). Kalau di Android Studio, namanya android:orientation="vertical". Contoh : Kamu membuat sebuah screen atau activity tentang tingkat kemampuan dalam menjalankan misi yang terdapat aplikasi Game (apapun genrenya) yang berisi beberapa button yang secara berdampingan dalam satu screen atau activity tersebut berdasarkan parameter tingkat kemampuan.
 |
| Tampilan Beberapa Button Berdampiangan secara Vertikal. |
Untuk menerapkan beberapa button saling berdampingan secara horizontal, maka kamu menggunakan layout Horizontal Arrangement atau Horizontal Scroll Arrange (jika membuat scrolling). Kalau di Android Studio, namanya android:orientation="horizontal". Contoh : Kamu membuat screen atau activity tentang pemilihan tampilan list buku elektronik (e-book) yang berdasarkan genre, pastinya ada beberapa button yang secara berdampingan dalam satu screen atau activity tersebut berdasarkan parameter genre.
 |
| Tampilan Beberapa Button Berdampiangan secara Horizontal. |
Untuk menentukan jarak spasi antara satu button dengan button yang lain, maka kamu harus menggunakan bantuan Layout lagi dengan menggunakan Horizontal_Arragement atau Vertical_Arragement dalam menentukan ukuran (size) yang berdasarkan arahan. Apabila menerapkan beberapa button berdampingan secara vertikal, maka kamu menentukan ukuran jarak spasi tersebut melalui height. Sedangkan, menerapkan beberapa button berdampingan secara horizontal, maka kamu menentukan ukuran jarak spasi tersebut melalui width.
Sebenarnya, untuk penerapan beberapa button saling berdampingan di dalam Thunkable, memang tidak sebebas Android Studio yang dimana memiliki banyak jenis layout sehingga bisa menerapkan beberapa button saling berdampingan dengan bebas. Oleh karena itu, kamu pastikan memiliki rencana yang matang untuk penerapan beberapa button saling berdampingan dengan bantuan Layout, agar tidak memakan waktu yang lama, kecuali kamu memang jago menghitung di luar kepala, bisa menggunakan blok program untuk menerapkan beberapa button saling berdampingan dengan bantuan Layout sehingga lebih cepat selesai. Walaupun, penulis sendiri belum mencoba penerapan beberapa button saling berdampingan dengan blok program. Hehehe...
Sebenarnya, untuk penerapan beberapa button saling berdampingan di dalam Thunkable, memang tidak sebebas Android Studio yang dimana memiliki banyak jenis layout sehingga bisa menerapkan beberapa button saling berdampingan dengan bebas. Oleh karena itu, kamu pastikan memiliki rencana yang matang untuk penerapan beberapa button saling berdampingan dengan bantuan Layout, agar tidak memakan waktu yang lama, kecuali kamu memang jago menghitung di luar kepala, bisa menggunakan blok program untuk menerapkan beberapa button saling berdampingan dengan bantuan Layout sehingga lebih cepat selesai. Walaupun, penulis sendiri belum mencoba penerapan beberapa button saling berdampingan dengan blok program. Hehehe...
Kenapa penerapan beberapa button saling berdampingan menggunakan Thunkable (ini juga berlaku untuk App Inventor) itu tidak sebebas Android Studio?
Jawab : Karena Layout default yang diterapkan Thunkable yakni Linear Layout. Ingin tahu lebih lanjut? Silahkan klik link ini.
Apa ada praktek dalam penerapan beberapa button saling berdampingan menggunakan Thunkable?
Jawab : Ada kok, ini dia beberapa tutorial / praktek dalam menerapkan beberapa button saling berdampingan yang ada link di bawah ini.
1. Cara Menerapkan Beberapa Button saling Berdampingan secara Horizontal.
2. Cara Menerapkan Beberapa Button saling Berdampingan secara Vertikal.
Teori Penerapan Beberapa Button saling Berdampingan di dalam Thunkable
Button adalah suatu komponen UI yang berbentuk tombol yang berfungsi utama untuk mengklik sesuatu yang berhubungan interaksi program aplikasi dengan sistem...
Package Name Android ini merupakan suatu identitas yang berperan untuk memberikan nama paket yang unik pada aplikasi Android (APK) yang terdiri beberapa komponen-komponen seperti class, method, dan event. Ini sangat berpengaruh pada saat Publish ke toko aplikasi seperti Google Play Store, Amazon Store, dan sebagainya. Nama paket ini juga berpengaruh pada suatu interaksi sistem aplikasi tersebut seperti monetisasi iklan Mobile seperti AdMob.
Kamu bisa mengetahui package name tersebut yang ada di dalam aplikasi Android dengan menggunakan aplikasi APK Editor Free atau APK Editor Pro untuk Android atau APK Tools yang support JADX untuk PC (komputer) atau laptop.
 |
| Tampilan Struktur Package Name aplikasi Android di dalam Thunkable |
Jadi, dulunya Package Name Android untuk Thunkable yakni com.thunkable.[nama_pengguna].[nama_kelas], yang sekarang Package Name tersebut telah berubah menjadi com.[nama_pengguna].[nama_kelas].
Contoh : Aplikasi Android yang terpasang di smartphone Android diberi nama paket ialah com.dwitari1809.tabhost1 yang berarti aplikasi ini berisi menu tab host sederhana dengan menggunakan menu button.
Penulis akan memberikan atau menjelaskan keterangan dari struktur Package Name yang ada gambar diatas.
a. Nama Company (tulisan teks berwarna merah) : Pemberian nama paket pertama yang biasanya diambil dari kode negara, kode unik perusahaan, dan kode unik lainnya. Package name ini biasanya secara default yakni kode unik "com".
b. Nama Pengguna (tulisan teks berwarna hijau) : Pemberian nama paket kedua yang diambil dari nama pengguna yang terdaftar dan sedang aktif di dalam Thunkable.
c. Nama Kelas (tulisan teks berwarna biru) : Pemberian nama paket ketiga yang diambil dari nama project pada saat project itu dibuat sejak awal di dalam Thunkable.
Menurut penulis, identitas package name tersebut lebih bagus yang dulu, karena masih ada identitas package name yakni com.thunkable.[nama_pengguna].[nama_kelas] yang dimana mencirikan khas aplikasi Android buatan Thunkable itu sendiri.
Sekian... Terima kasih...
Aziz Blogger
April 25, 2019
Admin
Bandung IndonesiaContoh : Aplikasi Android yang terpasang di smartphone Android diberi nama paket ialah com.dwitari1809.tabhost1 yang berarti aplikasi ini berisi menu tab host sederhana dengan menggunakan menu button.
 |
| Tampilan Keterangan dari Package Name dalam Penbuatan Aplikasi Android dengan Thunkable. |
a. Nama Company (tulisan teks berwarna merah) : Pemberian nama paket pertama yang biasanya diambil dari kode negara, kode unik perusahaan, dan kode unik lainnya. Package name ini biasanya secara default yakni kode unik "com".
b. Nama Pengguna (tulisan teks berwarna hijau) : Pemberian nama paket kedua yang diambil dari nama pengguna yang terdaftar dan sedang aktif di dalam Thunkable.
c. Nama Kelas (tulisan teks berwarna biru) : Pemberian nama paket ketiga yang diambil dari nama project pada saat project itu dibuat sejak awal di dalam Thunkable.
Menurut penulis, identitas package name tersebut lebih bagus yang dulu, karena masih ada identitas package name yakni com.thunkable.[nama_pengguna].[nama_kelas] yang dimana mencirikan khas aplikasi Android buatan Thunkable itu sendiri.
Sekian... Terima kasih...
Struktur Package Name Android pada Thunkable
Package Name Android ini merupakan suatu identitas yang berperan untuk memberikan nama paket yang unik pada aplikasi Android (APK) yang terdiri beberapa...
Kali ini, penulis membahas tentang kegunaan dari Blok Program Screen.initialize() pada pembuatan aplikasi Android dengan menggunakan tools Thunkable. Screen ini sama hal seperti Activity (untuk Android Studio).
 |
| Blok Program Screen1.Initialize(). |
Blok program Screen.Initialize ini biasanya digunakan atau berfungsi untuk membuat suatu event dan method yang terjadi beberapa objek, variabel, dan konstanta yang telah diprogram secara berkaitan agar program dapat berjalan dengan baik pada saat pertama kali membuka aplikasi, saat memasuki screen (activity) yang dipindahkan dari screen (activity) lain. Objek ini dimaksudkan Button, Label, Clock, Player, Web Viewer, TextBox, dan sebagainya. Variabel ini dimaksudkan nilai yang belum ada ketetapan seperti mencari hasil luas segitiga, dan konstanta ini dimaksudkan nilai yang telah ada ketetapan seperti nilai phi = 3,14.
 |
| Contoh dari Penggunaan Blok Program Screen1.initialize(). |
Pada gambar contoh di atas, blok program tersebut diisi dengan beberapa blok program yang lain secara berkaitan, agar isi teks (label) tersebut bisa menampilkan waktu dengan lengkap pada saat awal memasuki screen tersebut.
Sekian... Terima kasih...
Aziz Blogger
April 18, 2019
Admin
Bandung Indonesia
Blok Program Screen.initialize() di Thunkable
Kali ini, penulis membahas tentang kegunaan dari Blok Program Screen.initialize() pada pembuatan aplikasi Android dengan menggunakan tools Thunkable....
