Berita Anda: Tutorial | Berita dalam dan luar negeri Dengan Multi Bahasa

Home » Penelusuran Tutorial

Screen adalah suatu komponen aplikasi android yang berfungsi menghasilkan suatu tampilan layar di mana user dapat melakukan interaksi beberapa widget-widget seperti button, textbox, label, listview, yang berkaitan (seperti menekan tombol, mengisi teks, mengetuk layar, menggeser layar).

Kamu bisa membuat suatu aplikasi Android yang membutuhkan lebih dari satu screen, seperti aplikasi kuis, e-banking, e-learning, e-commerce, game, dan sebagainya. Metode event untuk perpindahan antar-screen yang lebih satu screen atau lebih itu berbagai metode, metode yang bersifat tekan / sentuh, durasi waktu (timer), splash screen, pemilihan suatu kondisi (listview), dan masih banyak. Metode yang paling sering ada di dalam aplikasi Android yakni dengan metode klik button, listview, dan komponen UI lainnya yang bersifat tekan atau sentuh, karena memprogram event tersebut yang simpel dan disukai pengguna aplikasi.
Ini berguna untuk menghemat proses kerja suatu event di dalam satu screen yang bisa memakan RAM, hanya gara-gara terlalu banyak komponen dalam satu screen. Baik itu pindah multiscreen / antar-screen secara manual maupun otomatis.

Disini, saya akan memberikan tutorial cara memindahkan dari satu screen ke screen yang lain (antar-screen / multi screen) di dalam Thunkable.
Langkah-Langkah :
1. Aktifkan web browser di komputer atau laptop anda.
2. Ketikkan thunkable.com pada address bar. Tunggu sampai halaman utama muncul.
3. Setelah itu, anda diminta login untuk memasuki akses project Thunkable. Klik Sign In. Ini melakukan login melalui Gmail Oauth dengan mengisi akun gmail anda. Tunggu beberapa saat sampai redirect ke homepage. Lihat gambar di bawah ini.

Tampilan Dashboard pada Thunkable.

4. Klik Create New App untuk membuat project baru. Kemudian, nama judul project sesuai dengan keinginan anda. Misalkan, nama judul project adalah "movescreen1". Klik OK.

Tampilan Pembuatan Project APP.

5. Aturlah opsi Align Vertical dengan memilih Center, agar tata letak untuk komponen pallete UI berfokus ke tengah screen.

Tampilan Kerja Pertama Kali pada Thunkable

6. Tunggu beberapa saat sampai tampilan dashboard pada project tersebut itu muncul. Masuki bagian Pallete, carilah widget Button untuk membuat suatu event untuk pindah antar-screen. Klik tahan pada Button lalu tarik ke layar Screen.

Tampilan Proses dalam Pembuatan Button.

7. Klik tombol Add Screen untuk menambah screen baru. Masukkan nama screen baru tersebut sesuai keinginan. Misalkan, penamaan screen yakni Screen2. Klik OK. Ingat! Penamaan Screen tersebut tidak boleh menggunakan spasi, apabila ingin memisahkan kata, lebih baik pakai simbol underscore (_). Contoh: Screen_2. Tunggu sampai pembuatan screen baru berhasil dibuat.

Tampilan Penambahan Screen Baru.

8. Klik tombol Screen2, pilihlah Screen1 untuk kembali ke screen utama agar bisa diprogram.

Tampilan Screen Utama setelah Dibuatkan Screen Baru.

9. Klik Blocks untuk memulai program blok. Tunggu beberapa saat sampai muncul tampilan kerja Blocks.

10. Klik Button1 >>> Klik tahan pada blok Button1.Click() dan tarik blok tersebut ke block view.

Tampilan Pemilihan Blok Button1.Click().

11. Lepaskan tombol mouse pada blok tersebut. Ini menandakan bahwa kamu telah membuat event klik button.

Tampilan Blok Button1.Click() setelah Dimasukkan ke Block Program.

12. Klik Control >>> Klik tahan pada blok open antoher screen screenName() dan tarik blok tersebut ke dalam Button1.Click().

Tampilan Pemilihan untuk Melakukan Perpindahan Antar-Screen

13. Lepaskan tombol mouse pada blok tersebut.

Tampilan Blok Perpindahan Antar-Screen setelah Dimasukkan ke dalam event Button1.Click().

14. Klik Text >>> Klik tahan pada blok Text yang masih kosong yang terletak paling atas dan tarik blok tersebut ke dalam blok open antoher screen screenName().

Tampilan Pemilihan Blok Teks Kosong.

15. Lepaskan tombol mouse pada blok tersebut. Ini berguna untuk mengisi nama screen yang ditargetkan untuk melakukan pindah screen.

Tampilan Blok Teks Kosong setelah Dimasukkan ke dalam Blok Perpindahan Antar-Screen.

16. Isikan nama screen yang ditargetkan untuk melakukan pindah screen. Pastikan penamaan screen target itu sama dengan nama screen target yang aktif atau tersedia. Kamu bisa periksa nama-nama screen tersebut dengan klik nama screen yang sedang aktif.

Tampilan Setelah Diisi Nama Screen Target untuk Melakukan Event.

17. Klik Export >>> App (save .apk to my computer) untuk mengkonversi ke aplikasi Android siap pakai (.apk) dan menyimpan ke dalam komputer. Tunggu beberapa waktu sampai aplikasi tersebut berhasil tersimpan di dalam komputer.

18. Aktifkan software emulator Android yang ada di dalam komputer atau laptop anda. Tunggu beberapa saat sampai muncul tampilan dashboard emulator tadi.

19. Klik ikon Instal APK / APP tergantung dari nama emulator Android tersebut.

20. Pilihlah file aplikasi (.apk) website mobile yang anda unduh (download) tadi. Klik Open, tunggu beberapa saat sampai terinstal dan buka aplikasi tersebut di dalam emulator Android.

21. Klik Button1 untuk melakukan perpindahan screen dari screen utama ke screen target.

Hasil dari Aplikasi Pindah Antar-Screen

22. Hasil dari perpindahan antar-screen.

Hasil Tampilan Screen2 setelah Mengklik Button dari Screen1.

Sekian dari posting ini... Terima kasih...

Aziz Blogger March 07, 2019 Admin Bandung Indonesia

Tutorial Pindah Antar-Screen dengan Klik Button di Thunkable

Screen adalah suatu komponen aplikasi android yang berfungsi menghasilkan suatu tampilan layar di mana user dapat melakukan interaksi beberapa widget-widget...

Webview adalah salah satu widget yang terdapat di dalam Thunkable. Widget ini berfungsi untuk menyisipkan situs web baik online maupun offline (lokal). Jadi, anda bisa membuat website berbasis mobile yakni Android dengan menyisipkan link situs website kamu ke dalam aplikasi mobile tersebut.)
Setiap kali pada saat membuka aplikasi Android yang dimana ada WebView di dalam aplikasinya. Nah, pada WebView tersebut pasti muncul fitur zoom in atau out saat melakukan menggeser atau menyentuh layar smartphone kamu. Sebenarnya, fitur zooming ini cocok bagi yang tidak bisa melihat dengan objek (gambar atau video) atau tulisan (teks) yang berukuran kecil.
Namun, terkadang ada fitur zooming yang dapat meresahkan baik developer, programmer, atau pengguna aplikasi tersebut, disebabkan tampilan website tersebut tidak responsif (responsive).

Disini, saya akan memberikan tutorial cara disable atau menonaktifkan fitur zooming pada Webview di dalam Thunkable.
Langkah-Langkah :
1. Aktifkan web browser di komputer atau laptop anda.
2. Ketikkan thunkable.com pada address bar. Tunggu sampai halaman utama muncul.
3. Setelah itu, anda diminta login untuk memasuki akses project Thunkable. Klik Sign In. Ini melakukan login melalui Gmail Oauth dengan mengisi akun gmail anda. Tunggu beberapa saat sampai redirect ke homepage. Lihat gambar di bawah ini.

Tampilan Dashboard pada Thunkable

4. Klik Create New App untuk membuat project baru. Kemudian, nama judul project sesuai dengan keinginan anda. Misalkan, nama judul project adalah "webview2". Klik OK.

Tampilan Pembuatan Project App

5. Tunggu beberapa saat sampai tampilan dashboard pada project tersebut itu muncul. Masuki bagian Pallete, carilah widget Web Viewer untuk memasukkan link situs website tadi. Klik tahan pada Web Viewer lalu tarik ke layar Screen.

Tampilan Penambahan Widget WebView

6. Silahkan klik widget Web_Viewer1 dan memasuki ke bagian Properties untuk mencari opsi Home URL. Opsi ini berfungsi untuk mengisi link situs website yang kamu tampilkan. Anda masukkan nama link situs website anda ke dalam kolom opsi tersebut. Usahakan diawali dengan "http://(nama situs website anda)" sebagai homepage.

Tampilan Pengisian Link Situs

7. Hilangkan tanda ceklist pada opsi Zoom Display yang terdapat di bagian Properties.

Tampilan Disable Fitur Zooming

8. Klik Export >>> App (save .apk to my computer) untuk mengkonversi ke aplikasi Android siap pakai (.apk) dan menyimpan ke dalam komputer. Tunggu beberapa waktu sampai aplikasi tersebut berhasil tersimpan di dalam komputer.

9. Aktifkan software emulator Android yang ada di dalam komputer atau laptop anda. Tunggu beberapa saat sampai muncul tampilan dashboard emulator tadi.

10. Klik ikon Instal APK / APP tergantung dari nama emulator Android tersebut.

11. Pilihlah file aplikasi (.apk) website mobile yang anda unduh (download) tadi. Klik Open, tunggu beberapa saat sampai terinstal dan buka aplikasi tersebut di dalam emulator Android.

Hasil dari Disable Fitur Zooming

Hasil : Tidak muncul atau tampil tombol zoom in / out pada WebView saat menyentuh atau menggeser layar pada smartphone atau emulator. Biasanya tombol atau fitur tersebut berada di sebelah kanan bawah pada layar.

Catatan : Hati-hati untuk anda yang membuat website berbasis Android dengan Webview yang isinya Blogger, Youtube, atau produk Google lainnya, sering terjadi reject app ketika melakukan publish aplikasi ke Google Play Store. Usahakan, jangan menyisipkan situs website produk Google seperti blogger, youtube, dan lainnya. Apalagi aplikasi webview tersebut ada iklan AdMob, maka dipastikan tidak sedikit pengguna akun AdMob mengalami banned itu termasuk anda sendiri, karena anda menyisipkan link situs website produk Google, walaupun konten dari website itu milik anda. Anda masih beruntung apabila ID iklan aplikasi aja yang disable (dihentikan) dari pihak Google Adsense, berarti akun AdMob / AdSense anda masih aman.

Baca juga :Pengertian dari Thunkable. Tools yang cocok untuk bagi yang awam pemrograman dalam menciptakan Aplikasi Android dengan mudah.

Sekian dari posting ini... Terima kasih...

Aziz Blogger February 26, 2019 Admin Bandung Indonesia

Cara Disable atau Menonaktifkan Fitur Zooming WebView di Thunkable

Webview adalah salah satu widget yang terdapat di dalam Thunkable. Widget ini berfungsi untuk menyisipkan situs web baik online maupun offline (lokal)....

Font (gaya teks) adalah desain grafis yang diterapkan tampilan dalam bentuk angka, simbol, dan karakter. Font menentukan kualitas seperti huruf, ukuran, spasi, dan pitch. Font yang digunakan untuk mencetak teks di berbagai perangkat output dan menampilkan teks di layar. Font mempunyai style font seperti cetak miring, cetak tebal, dan cetak miring tebal.

Font internal disini bermaksud anda mengatur atau melakukan custom gaya teks yang ada di dalam bawaan Thunkable sehingga anda tidak perlu melakukan unduhan untuk melakukan custom font.

Anda pasti ingin membuat aplikasi Android buatan anda menjadi menarik bagi pengguna smartphone Android, terutama aplikasi-aplikasi yang bertema desain grafis atau pendidikan (edukasi). Aplikasi tersebut memang harus menggunakan jenis font lain untuk mengubah tampilan teks pada tampilan antarmuka (interface) pada aplikasi tersebut.

Disini, saya akan berikan tutorial custom gaya teks dengan Font Ekstenal di Thunkable.

Langkah-Langkah:

1. Aktifkan web browser di komputer atau laptop anda.

2. Ketikkan thunkable.com pada address bar. Tunggu sampai halaman utama muncul.

3. Setelah itu, anda diminta login untuk memasuki akses project Thunkable. Klik Sign In. Ini melakukan login melalui Gmail Oauth dengan mengisi akun gmail anda. Tunggu beberapa saat sampai redirect ke homepage. Lihat gambar di bawah ini.

Tampilan Dashboard pada Thunkable.

4. Klik Create New App untuk membuat project baru. Kemudian, nama judul project sesuai dengan keinginan anda. Misalkan, nama judul project adalah "customfont2". Klik OK.

Tampilan Pembuatan Project App

5. Masuki bagian Pallete, carilah widget Label untuk memasukkan link situs website tadi. Klik tahan pada Label lalu tarik ke layar Screen.

Tampilan Pembuatan Label di Designer View.

6. Silahkan scrolling ke bawah sampai ketemu opsi Font Typeface yang terdapat di pengaturan Properties untuk custom gaya teks pada Label. Pilihlah file font yang telah anda upload tadi. Klik OK. Maka, font teks tersebut akan berubah otomatis.

Tampilan Setelah Memilih Font Typeface untuk Label.

7. Masuki bagian Pallete, carilah widget Button untuk memasukkan link situs website tadi. Klik tahan pada Button lalu tarik ke layar Screen.

Tampilan Pembuatan Button di Designer View.

8. Silahkan scrolling ke bawah sampai ketemu opsi Font Typeface yang terdapat di pengaturan Properties untuk memiliki gaya teks bawaan pada Button. Pilihlah file font yang telah anda upload tadi. Klik OK. Maka, font teks tersebut akan berubah otomatis.

Tampilan Setelah Memilih Font Typeface untuk Button.

9. Tidak perlu melakukan pengujian (testing) pada hasil pembuatan aplikasi ini ke dalam emulator ataupun smartphone Android.

Baca juga :

Sekian dari posting ini... Terima kasih...

Aziz Blogger February 03, 2019 Admin Bandung Indonesia

Cara Custom Gaya Teks dengan Font Internal di Thunkable

Font (gaya teks) adalah desain grafis yang diterapkan tampilan dalam bentuk angka, simbol, dan karakter. Font menentukan kualitas seperti huruf, ukuran,...

Cara Membuat Heder Tabel Otomatis di Halaman Selanjutnya di Microsoft Word

Pernahkah anda membuat tabel di Microsoft Word yang begitu panjangnya hingga mencakup beberapa halaman. Jika iya, pastinya anda merasa bingung ketika...

Automatic Mouse and Keyboard adalah sebuah aplikasi untuk komputer yang dapat berjalan di os Windows. Aplikasi ini memungkinkan untuk merekam kegitan / aktivitas pada komputer kemudian mengulangi kegiatan yang di rekam tersebut.

Automatic Mouse and Keyboard mampu merekam letak mouse, klik pada mouse, serta tombol keyboard yang di tekan. Kelebihan lainnya kita dapat mengatur berapa kali kegiatan tersebut akan di ulangi. Untuk mendapatkan aplikasi ini anda bisa mencarinya di google dengan keyword Download Automatic Mouse and Keyboard. Sayangnya aplikasi ini tidak gratis, alias berbayar.

Jika sudah memiliki aplikasi ini, tinggal anda install, disana nanti akan ada beberapa sistem yang membutuhkan perizinan silahkan anda setujui saja.

Cara Menggunakan Automatic Mouse and Keyboard

Untuk pemula kita disini hanya akan menggunakan fungsi record dan play, fitur lainnya bisa anda gunakan bila anda sudah paham betul cara kerja aplikasi ini, dan tentunya anda harus tahu logika pemrograman. Mengapa demikian, karena beberapa fitur aplikasi ini menggunakan kondisi if dan else, serta ada pula yang menggunakan switdh case.

Bagi pemula silahkan ikuti langkah di bawah ini :

Pertama-tama buka aplikasi Automatic Mouse and Keyboard.
Kedua buka aplikasi yang ingin anda rekam kegiatannya.
Klik tombol record yang ada dalam aplikasi Automatic Mouse and Keyboard.

Lakukan kegiatan yang ingin anda rekam.
Setelah yakin aktivitas yang direkam sudah cukup silahkan tekan tombol alt+f2 untuk stop recorder.
Akan muncul popup atau jendela baru silahkan atur Play Speed sesuai keinginan anda. Semakin tinggi play speed semakin cepat aktivitas nantinya akan dijalankan. Jika kinerja komputer anda lambat saya sarankan agar play speed ini di atur 100% saja.
Selanjutnya atur Delay after step. Bagian ini adalah waktu delay atau jeda sebentar apabila ingin beralih ke step selanjutnya. Saya biasa mengaturnya dengan nilai 0 agar langsung menjalankan step selanjutnya. Setelah selesai klik ok.

Didalam kolom step akan muncul satu step. Sekarang saatnya mengatur agar aktifitas yang direkam ini dilakukan secara berulang-ulang. Caranya klik repeat dan atur isi times sesuai keinginan anda. Misalnya 10, artinya aktivitas akan di ulang 10 kali.

Terakhir silahkan klik start dan lihat komputer anda bekerja dengan sendirinya.

Aziz Blogger January 29, 2019 Admin Bandung Indonesia

Cara Membuat Komputer Bekerja Otomatis Menggunakan Automatic Mouse and Keyboard

Automatic Mouse and Keyboard adalah sebuah aplikasi untuk komputer yang dapat berjalan di os Windows. Aplikasi ini memungkinkan untuk merekam kegitan...

Pages 6 of 10 First Prev 4 567 8 Next Last