Mohon untuk bersikap bijak dalam setiap menyikapi infomasi dan berita yang beredar di internet karena tidak semua berita itu benar, terkadang di salah gunakan oknum tertentu untuk membuat kekacauan dan fitnah
[PORTAL-ISLAM.ID] ISTANBUL - Ribuan umat muslim Turki menghadiri shalat Idul Adha pertama di masjid Hagia Sophia pada hari Jumat, 31 Juli 2020.
Shalat Idul Adha pertama di Hagia Sophia sejak 86 tahun ini dipimpin oleh kepala Direktorat Urusan Agama (Diyanet) Ali Erbaş. Aziz milletimiz, geçmişten bugüne nice zorlukları sabır, sebat ve azimle aşmıştır. İşte, 86 yıllık hasretin ardından büyük Aziz BloggerJuly 31, 2020AdminBandung Indonesia
[PORTAL-ISLAM.ID] ISTANBUL - Ribuan umat muslim Turki menghadiri shalat Idul Adha pertama di masjid Hagia Sophia pada hari Jumat, 31 Juli 2020.Shalat...
[PORTAL-ISLAM.ID] ANKARA - Sebuah yayasan amal yang dikelola oleh otoritas keagamaan Turki (Türkiye Diyanet Vakfı) akan menjangkau hampir 20 juta orang yang membutuhkan di seluruh dunia selama lebaran Idul Adha.
Berbicara kepada Anadolu Agency, Ihsan Acik, ketua dewan pengurus Yayasan Diyanet Turki (TDV), mengatakan mereka akan menyembelih hewan Qurban dan menyalurkan daging ke seluruh TurkiAziz BloggerJuly 30, 2020AdminBandung Indonesia
[PORTAL-ISLAM.ID] ANKARA - Sebuah yayasan amal yang dikelola oleh otoritas keagamaan Turki (Türkiye Diyanet Vakfı) akan menjangkau hampir 20 juta...
[PORTAL-ISLAM.ID] Sebuah majalah Turki milik kelompok media pro-pemerintah mendapat tantangan kecaman dari sekuleris Turki setelah menyerukan deklarasi ulang kekhalifahan Islam di negara itu. Seruan ini muncul setelah Presiden Recep Tayyip Erdogan mengkonversi Hagia Sophia kembali menjadi masjid.
Gercek Hayat, majalah yang dimiliki oleh kelompok media Yeni Safak yang pro-pemerintah, Aziz BloggerJuly 30, 2020AdminBandung Indonesia
[PORTAL-ISLAM.ID] Sebuah majalah Turki milik kelompok media pro-pemerintah mendapat tantangan kecaman dari sekuleris Turki setelah menyerukan deklarasi...
[PORTAL-ISLAM] Menteri Luar Negeri Turki Mevlüt Çavuşoğlu pada Selasa (28/7/2020) menyampaikan negaranya berdiri membersama negara-negara yang terdampak Covid-19 di Asia Pasifik.
Berbicara dalam Antalya Diplomacy Forum, pada Selasa, Cavusoglu menyampaikan negaranya telah memberikan bantuan untuk menghadapi pandemi kepada 141 negara dan 5 badan internasional.
“Turki telah menjadi negara terbesar kedua dalam memberikan bantuan medis,” kata Cavusoglu dalam forum yang bekerja sama dengan RSIS Singapura itu.
Cavusoglu mengatakan pandemi Covid-19 memberikan beberapa pelajaran bagi dunia internasional bahwa setiap negara harus bersama-sama dalam menghadapi tantangan global.
“Masalah global membutuhkan solusi global,” ucap dia.
Turki, kata Cavusoglu, juga siap bekerja sama dengan negara-negara di Asia Pasifik untuk mengatasi pandemi Covid-19.
“Kita harus mengadopsi pendekatan multilateral dalam melawan pandemi,” ungkap Cavusoglu.
Dia juga mengatakan pandemi Covid-19 juga telah melanda negara-negara yang terlibat konflik.
Situasi Covid-19 di negara-negara konflik, menurut Cavusoglu, lebih sulit daripada negara-negara lainnya dan telah memundurkan upaya perdamaian.
Turki, kata Cavusoglu, menyambut seruan Sekjen PBB agar pihak-pihak yang bertikai di negara konflik dapat melakukan gencatan senjata agar fokus dalam memulihkan pandemi.
“Kami menyerukan pihak-pihak bertikai untuk memberikan prioritas bagi bantuan kemanusiaan global,” ucap dia.
Cavusoglu juga mengajak negara-negara internasional untuk dapat memanfaatkan situasi ini untuk mendorong dialog dan perdamaian.
[PORTAL-ISLAM] Menteri Luar Negeri Turki Mevlüt Çavuşoğlu pada Selasa (28/7/2020) menyampaikan negaranya berdiri membersama negara-negara yang...
[PORTAL-ISLAM] Uzeyir Civan, salah satu dari ribuan warga Turki yang turun ke jalan pada malam 15 Juli 2016 untuk melawan upaya kudeta menggulingkan Presiden Erdogan, mengatakan betapa bangganya dia membela negaranya bahkan dengan kehilangan lengan.
Uzeyir yang saat ini tinggal di Gumushane di wilayah Laut Hitam Turki, pada malam terjadinya upaya kudeta sedang berada di Tuzla, kota metropolitan.
Para pembela demokrasi yang memadati jalan-jalan tidak akan diam di hadapan tentara pengkhianat bahkan dengan risiko kehilangan nyawa atau anggota tubuh mereka, kata Uzeyir kepada Anadolu Agency.
“Saya pikir saya bisa meyakinkan mereka untuk kembali ke barak, dengan memberi tahu mereka [bahwa] apa yang mereka lakukan salah,” kata Uzeyir.
“Berhenti! Jatuhkan senjatamu, kita semua adalah saudara!” Uzeyir berteriak.
“Saya berlari ke arah mereka bahkan sebelum orang-orang di sebelahku berteriak ‘Tentara adalah saudara polisi,’ tetapi mereka mulai menembaki saya, membidik saya.”
Uzeyir mengingat tangannya terluka, dan bagaimana nanti, di rumah sakit, luka itu membuatnya kehilangan lengan.
“Alhamdulillah saya kehilangan lengan saya, bukan [kehilangan] negara saya. Kami tidak melepaskan tanah air kami kepada pengkhianat,” kata Uzeyir.
“Saya hidup, tapi saya juga bisa mati untuk negaraku.”
Kudeta yang didalangi oleh kelompok FETO dan pemimpinnya yang berbasis di AS pada tahun 2016, berhasil digagalkan. Kudeta tersebut menyebabkan 251 orang gugur dan hampir 2.200 terluka.
Turki juga menuduh FETO berada di balik kampanye jangka panjang untuk menggulingkan negara melalui infiltrasi institusi Turki, khususnya militer, polisi, dan pengadilan. [Anadolu Agency]
[Video] Aziz BloggerJuly 15, 2020AdminBandung Indonesia
[PORTAL-ISLAM] Uzeyir Civan, salah satu dari ribuan warga Turki yang turun ke jalan pada malam 15 Juli 2016 untuk melawan upaya kudeta menggulingkan...