Mohon untuk bersikap bijak dalam setiap menyikapi infomasi dan berita yang beredar di internet karena tidak semua berita itu benar, terkadang di salah gunakan oknum tertentu untuk membuat kekacauan dan fitnah

Cara Penyemaian Cabai Rawit dengan Polybag

 
Dibanding dengan bedengan tanah, penyemaian dengan polybag ini lebih menguntungkan, mengurangi resiko kematian bibit muda yang akan dipindahkan ke Polybag besar. Pengunaan polybag untuk pesemaian dipilih yang ukuran lebih kecil ukuran 10 cm, lebar 4-6 cm dan tebal 0.5 mm atau kita pilih ukuran besar seperti untuk pemindahan akhir. Polybag yang kita dipasaran biasanya sudh ada lubang aerasi, lubang pengairan. Bila masih kurang banyak di tambah lubang di sekliling polybag.

Polybag yang akan dijadikan tempat pesemaian kita siapkan, masukkan tanah subur, kompos yang banyak mengandung humus. Lebih bagus lagi tanah kompos / humus kita ayak untuk menghilangkan kotoran atau terlalu besar butiran tanah. Kedalam media itu juga ditambahkan 150 gr TSP atau NPK 80 gr NPK serta 75 gram Pestisida (bisa menggunakan Furadan, Petrofur, Indofuran, Curater, dll)

Untuk langkah selanjutnya biarkan polybag 2 -3 hari, untuk meratakan tanah di polybag atau dengan digoyang goyang/diangkat angkat agar kerapatan media tanam terjadi.Biasanya media tanam akan menyusut beberapa cm setelah disiram. Basahi Polybag dengan menyiram air kemedia tanam 1-2 gayung, dengan slang sampai air hampir jenuh.

Benih Cabai dapat disemaikan dalam polybag , untuk polybag besar disa diberi lobang dengan tongkat kecil sedalm 0.5 cm, masukkan biji cabai ataur jaraknya sekitar 3-5 cm. Jumlah benih antara 10-15. Lubang tanaman, khusus pakai polybag ukuran lebih kecil, 4-6 benih per polybag.

Cara Menyemai Benih Cabai Rawit

 
Persemaian
  1. Siapkan 3-5 lembar tissue di sebuah nampan kemudian basahi dengan air secukupnya,
  2. kemudian teberkan benih/biji cabe di atas kertas tissue tersebut, 
  3. kemudian taruh ditempat lembab, usahakan agar tissue tetap kering dalam keadaan lembab. 
  4. Biarkan selama 3-4 hari atau sampai benih berkecambah.
  5. Pindahkan benih yang sudah berkecambah ke tray penyemaian atau polybag kecil, dengan memberikan tiap lubang satu benih. 
  6. Kemudian ditaruh ditempat yang terlindung dari hujan langsung selama 4-5 minggu.

Memilih benih yang baik
Budidaya Cabe Rawit diawali dengan pemilihan benih. Pemilihan benih merupakan langkah awal yang sangat penting. Karena bila kita memilih benih yang tidak baik, tentu saja hasilnya pun tidak baik pula. Bibit atau benih cabe harus sudah tersedia terlebih dahulu sebelum kita mulai mengerjakan lahan. Benih cabe rawit dapat diperoleh dari toko pertanian setempat baik berupa varietas lokal, OP maupun hibrida.

Pemilihan benih lokal, OP maupun hibrida tergantung pada petani itu sendiri. Namun akan lebih bagus dan lebih prima hasilnya bila kita menggunakan benih hibrida atau OP yang unggul yang ada dipasaran. Mengapa? Pengalaman telah menunjukkan bahwa hasil produksi benih hibrida atau veritas OP yang unggul jauh lebih baik dibandingkan varietas lokal. Tidak hanya dari hasil saja, keunggulan cabe rawit unggul dan hibrida dapat dilihat dari vigor, kesaragaman tanaman serta ketahanannya terhadap penyakit yang menunjukkan hasil yang lebih baik. Untuk jenis OP, kita dapat memilih benih cabe rawit dari pengalaman yang pernah didapat menunjukkan bahwa cabe rawit hibrida atau OP yang unggul memiliki beberapa kelebihan diantaranya dapat tumbuh baik di dataran rendah maupun tinggi, lebih tahan dari gangguan hama dan penyakit, serta dapat dipanen pada umur 80-90 hari setelah tanam.

Cara Membeli
Benih Cabai Rawit untuk mudahnya tersedia di toko-toko pertanian. Dengan beberapa macam merk dagang, dengan membeli ditempat kios pertanian yang resmi. Diharapkan kita dapat mendapatkan benih yang berkualitas unggul sesuai label, untuk beli di toko yang harus diperhatikan tanggal kadaluwarsa dari kemasan benih. Biasanya sudah ada tanggal produksi, tanggal berlakunya masa tumbuh itu. Diharapkan kita membeli 2 bulan sebelum berakhir masa pertumbuhan optimal.

Selain membeli di kios kita juga dapat membeli dengan Petani Cabai yang telah berhasil menanam. Benih dari petani juga dapat dipakai dengan memperhatikan syarat-syarat benih, apabila kita membeli dari petani diperlukan sortasi untuk memisahkan benih yang berisi, bernas. Sortasi benih dilakukan debngan cara dimasukkan kedalam air, aduk beberapa saat, yang padat tenggelam dan yang ringan akan timbul atau mengapung. Kita akan memilih benih yang berat sebagai benih unggul.

Selain membeli benih ditoko pertanian, ditempat petani. Kita dapat membeli bibit siap tanam, umumnya bibit siap tanam tidak diperdagang untuk jarak jauh, disebabkan bibit akan mati dalam perjalanan. Karena bibit siap tanam tidak dikemas wadah / media tanah yang cukup untuk beberapa hari. Para hobies atau mereka yang ingin menanam bibit Cabai secepat mungkin, tidak mau menunggu lama membibitkan sendiri. Bagi hobies yang mau cepat membeli Cabai yang sudah ada di Polybag dan menunggu beberapa minggu, panen. Merawat mudah, tidak usah lama lama.

3. Membuat sendiri
Sebelum kita melakukan membuat sendiri benih Cabai, ada yang harus diperhatikan

Syarat buah Cabai rawit untuk benih
Selain persyaratan berat biji , calon benih juga harus memiliki ciri fisik yang meyakinkan seperti bentuk, ukuran dan warna calon benih harus seragam, permukaan kulitnya bersih tidak keriput dan tidak cacat, serta warna kulit cerah. Adapun syarat buah dari pohon induknya untuk diambil bijinya sebagai berikut :
  • Buah dipetik dari cabang tanaman yang terbawah, karena biasanya benih akan lebih cepat tumbuh setelah disemaikan
  • Buah sudah benar-benar masak dan kulit luarnya tampak mengkilap
  • Ukuran lebih besar dari ukuran normal, sekita panjang 3.5 cm (Cabai Rawit Putih dan 2.5-3.0 Cabai Rawit Hijau)
  • Buah bersih tanpa berbintik dan tidak terkena hama, penyakit.
  • Pertumbuhan batang, cabang, ranting, dan daunnya subur
  • Tanaman tidak etrserang hama dan penyakit
  • Umur minimal 7-8 bulan, karena produksi buahnya sudah mencapai maksimal
  • Tanaman sebaiknya berbuah lebat
Mendapatkan benih dari kebun sendiri , atau tanaman yang kita milki, kita tentu bias beli Cabai Rawit di pasar sayuran yang menjual buah Cabai Rawit. Bila kita mempunyai sedikit pengetahuan memilah memilih sendiri cabai yang ada dijual ibu ibu / bapak. Sesampai dirumah kita sortir sesuai ketentuan persyaratan diatas. Memang untuk Tanaman asal kita tidak tahu, apakah berumur sudah cukup tua, muda. Pengetahuan yang kita memiliki menentukan keberhasilan bertanam Cabai Rawit.

Cara pengeringan cabai keriting sebagai alternatif mengatasi turunya harga


 

Macam-Macam Cabai Kering
Cabai kering yang dikenal dipasaran sekarang ini terdiri dari berbagai bentuk : utuh, rajangan, belah, dan tepung. Semua jenis cabai kering ini rata-rata berkadar airmaksimum 8%. Kualitas cabai kering ini lebih sesuai dengan ketentuan atau permintan kensumen, baik rasa, warna, aroma, tingkat kepedasan, kadar kotoran, kadar vitamin (A dan C), bebas hama dan penyakit, serta modulus kehalusannya.

Cara Pengeringan
Proses pengeringan cbai sebenarnya tidak terlalu rumit. Banyak cara yang bisa digunakan, mulai dari yang sederhana sampai yang menggunakan mesin. Tahap pertama dalam pengeringan ini adalah persiapan, lalu dilanjutkan dengan proses pengeringan.

Persiapan Pengeringan
Tahap persiapan dalam pengeringan cabai adalah sortasi (seleksi). Pada tahap ini, cabai yang busuk, warnanya jelek, dan tidak seragam dipisahkan dari yang bagus. Dalam sortasi ini juga dilakukan pembuangan tangkai buah. Setelah bersih, cabai tersebut ditimbang. Selanjutnya dilakukan blanching dan perendaman dengan larutan BHT atau asam sulfat yang dicampur air, kemudian dipanaskan sampai mendidih selama 15 menit. Proses perendaman dan pemanasan ini berguna untu menghilangkan hama dan penyakit dalam biji cabai yang akan dikeringka. Setelah itu, ditiriskan sampai agak kering. Cabai-cabai tersebut kemudian ditempatkan pada rak yang telah disiapkan untuk pengeringan. Cabai ini siap dikeringkan dengan sinar matahari, mesin, atau gabungan antara matahari dan mesin.

Proses Pengeringan
Cabai yang telah ditempatkan pada rak dapat dikeringkan dengan sinar matahari, mesin pengering, atau gabungan antara sinar matahari dan mesin.
  1. Pengeringan dengan sinar matahari; Pengeringan dengan sinar matahari memerlukan waktu yang cukup lama. Kadar air yang didapat sulit mencapai 10% dan hasilnya tidak bersih.
  2. Pengeringan dengan mesin; Pengeringan dengan mesin dapat menghasilkan cabai kering dengan kadar air 8%. Untuk mendapatkan cabai kering yang berkualitas bagus, panas yang digunakan harus rendah, yakni antara 40-500c selama 24-35 jam. Apabila suhu terlalu tinggi atau pengeringan terlalu lama dari waktu tersebut, warna cabai menjadi gelap.
  3. Pengeringan dengan sinar matahari digabung dengan mesin; Selain cara diatas, ada cara lain yang bisa digunakan untuk mengeringkan cabai. Cara tersebut merupakan perpaduan antara pengeringan secara alami dan pengeringan secara mesin.
Pertama kali cabai yang telah dibersihkan dijemur dibawah sinar matahari hingga kadar airnya mencapai 15-20%. Setelah itu, cabai tersebut dikeringkan lagi dengan menggunakan mesin untuk menekan kadar air sampai 8%. Bila mengandalkan sina matahari, untuk menekan kadar sampai dibawah 10%, diperlukan waktu yang lebih lama. Oleh karena itu, harus digunakan mesin pengering yang bisa diatur suhu ruangnya. Jika menggunakan mesin pengering, pengeringan cabai, setelah dijemur di bawa hsinar matahari, memerlukan waktu 24 jam. Dengan waktu sesingkat ini dapat diperoleh cabai kering berkadar air 8%.

Teknik Budidaya Cabai Keriting


 

TENTANG CABAI KERITING

Cabai keriting merupakan tanaman musiman dengan tinggi dapat mencapai satu meter, daun berwarna hijau tua, berbentuk bujur telur dan bunga soliter dengan daun bunga putih. Tanaman cabai keriting merupakan tumbuhan perdu yang berkayu, tumbuh di daerah dengan iklim tropis. Tanaman ini dapat tumbuh dan berkembang biak didataran tinggi maupun dataran rendah.

TEKNIK BUDIDAYA

Syarat Iklim
Pada umumnya cabai keriting dapat ditanam di dataran rendah sampai pegunungan (dataran tinggi) + 2.000 meter dpl yang membutuhkan iklim tidak terlalu dingin dan tidak terlalu lembab. Temperatur yang baik untuk tanaman cabai keriting adalah 24-27derajat C, dan untuk pembentukan buah pada kisaran 160-230 C.

Syarat Tanah
Hampir semua jenis tanah yang cocok untuk budidaya tanaman pertanian, cocok pula bagi tanaman cabai keriting. Untuk mendapatkan kuantitas dan kualitas hasil yang tinggi, cabai keriting menghendaki tanah yang subur, gembur, kaya akan organik, tidak mudah becek (menggenang), bebas cacing (nematoda) dan penyakit tular tanah. Kisaran pH tanah yang ideal adalah antara 5.5 – 6.8.

Persiapan Lahan dan Tanam
Tahapan pengolahan tanah dilakukan dengan tata cara sebagai berikut :
  • Lahan dibersihkan dari sisa-sisa tanaman atau perakaran dari pertanaman sebelumnya.
  • Pengapuran dilakukan jika tanah yang akan ditanami cabai keriting cendrung bersifat asam
  • Tanah dibajak atau dicangkul sedalam 30-40 cm, kemudian dikeringkan selama 7-14 hari.
  • Tanah yang sudah agak kering segera dibentuk bedengan-bedengan selebar 110-120 cm, tinggi 40-50 cm, dan panjang disesuaikan dengan lahan.
  • Pada saat 70% bedengan kasar terbentuk, bedengan dipupuk dengan pupuk kandang (kotoran ayam, domba, kambing, sapi ataupun kompos) yang telah matang. Apabila menggunakan MPHP maka bedengan lansung dicampur dengan pupuk anorganik (Urea, ZA, SP-36, KCL atau pupuk NPK)
Penyiapan Benih dan Pembenihan
  • Benih dapat disemai langsung dalam bumbung (koker) yang terbuat dari daun pisang
  • Sebelumnya bumbung diisi dengan media campuran tanah halus, pupuk kandang matang halus, ditambah pupuk NPK yang dihaluskan serta Furadan. 
  • Bahan media semai tersebut dicampur merata, lalu dimasukkan ke dalam bumbungan hingga penuh. 
  • Benih cabai keriting yang telah direndam, disemaikan satu per satu sedalam 1,0-1,5 cm, lalu ditutup dengan tanah tipis. 
  • Berikutnya semua bumbung yang telah diisi benih cabai keriting disimpan di bedengan secara teratur dan segera ditutup dengan karung goni basah selama + 3 hari agar cepat berkecambah. 
  • Setelah itu segera lindungi dengan sungkup dari bilah bambu beratapkan plastik bening (transparan), pemeliharaan persemaian adalah penyiraman 1-2 kali/hari atau tergantung cuaca, dan penyemprotan pupuk daun pada dosis rendah 0,5 gr/liter air, saat tanaman muda berumur 10-15 hari, serta penyemprotan pestisida pada konsentrasi setengah dari yang dianjurkan untuk mengendalikan serangan hama dan penyakit.
Pemasangan MPHP
Sebelum MPHP dipasang untuk menutupi permukaan bedengan, terlebih dahulu dilakukan pemupukan pupuk buatan secara total sekaligus. Campuran pupuk buatan ini disebar merata dengan tanah bedengan, setelah itu tutup tanah dengan plastik MPHP. Bedengan yang telah ditutup MPHP dibiarkan dulu selama + 5 hari agar pupuk buatan larut dalam tanah dan tidak membahayakan (toksis) benih cabai keriting yang ditanam. Setelah di pasang lalu lakukan pembuatan lubang tanam dengan menggunakan alat bantu khusus yang terbuat dari potongan pipa besi diisi arang. dengan cara menempelkan ujung bawahnya pada MPHP sesuai dengan jarak tanam yang telah ditetapkan.

Penanaman
Benih cabai keriting yang siap ditanam ialah yang telah berumur 17 – 23 hari atau berdaun 2 – 4 helai. Jarak tanam untuk cabai keriting adalah 60 x 70 cm atau 70 x 70 cm, benih cabai keriting yang siap dipindah tanamkan segera disiram dengan air bersih secukupnya. Setelah media semainya cukup kering, benih cabai keriting di tanam dengan kokerannya.

Pemeliharaan Tanaman
Kegiatan pokok pemeliharaan tanaman meliputi :
  • Pemasangan Ajir (turus) bertujuan untuk menopang pertumbuhan tanaman agar kuat dan kokoh serta tidak rebah, pemasangan ajir dilakukan pada tanaman berumur 1 bulan setelah tanam hal ini untuk mencegah terjadinya kerusakan akar tanaman sewaktu memanennya.
  • Penyiraman (Pengairan) dilakukan pada awal pertumbuhan pada saat cabai keriting menyesuaikan diri tehadap lingkungan, maka penyiraman perlu dilakukan secara rutin tiap hari, terutama di musim kemarau. Setelah tanaman tumbuh kuat dan perakarannya dalam, pengairan berikutnya dilakukan sesuai keadaan cuaca.
  • Perempelan Tunas dan Bunga Pertama bertujuan untuk merangsang pertubuhan tunas-tunas dan percabangan diatasnya yang lebih banyak dan produktif menghasilkan buah yang lebat. Dilakukan pada umur antara 7 – 20 hari.
  • Pemupukan Tambahan (susulan), sekalipun tanaman cabai keriting sudah di pupuk total pada saat akan memasang MPHP, namun untuk menyuburkan pertumbuhan yang prima dapat diberi pupuk tambahan. Jenis pupuk yang digunakan pada fase pertumbuhan vegetatif aktif (daun dan tunas) adalah pupuk daun yang kandungan Nitrogennya tinggi, pada saat pertumbuhan bunga dan buah (generatif) menggunakan pupuk daun yang mengandung unsur Phospor dan Kaliumnya tinggi.
  • Pengendalian Hama dan Penyakit, salah satu faktor penghambat peningkatan produksi cabai keriting adalah adanya serangan hama dan penyakit yang fatal. Kehilangan hasil produksi cabai keriting karena serangan penyakit busuk buah (Colletotrichum spp), bercak daun (Cercospora sp) dan cendawan tepung (Oidium sp.) berkisar antara 5% – 30%. Strategi pengendalian hama dan penyakit pada tanaman cabai keriting diajurkan penerapan pengendalian secara terpadu. Komponen Pengendalian Hama dan Penyakit secara Terpadu (PHPT) ini mencakup pengendalian kultur teknik, hayati (biologi), varietas yang tahan (resisten), fisik dan mekanik, dan cara kimiawi.
Pemanenan
Panen cabai keriting sangat dipengaruhi oleh faktor jenis atau varietasnya, dan lingkungan tempat tanam. Di dataran rendah, umumnya cabai keriting mulai dipanen pada umur 75-80 hari setelah tanam. Panen berikutnya dilakukan selang 2-3 hari sekali. Sedangkan di dataran tinggi (pegunungan), panen perdana dapat dimulai pada umur 90-100 hari setelah tanam. Selanjutnya pemetikan buah dilakukan selang 6-10 hari sekali. Khusus untuk sasaran ekspor, panen cabai keriting dipilih pada tingkat kemasakan 85% – 90% saat warna buah merah-kehitaman. Di dataran rendah, panen cabai keriting untuk tujuan ekspor dapat diatur 2 hari sekali sedangkan di dataran tinggi antara 4-6 hari sekali.

Penyakit Daun Pada Cabai

Gejala daun mengeriting pada tanaman cabai dapat disebabkan dua hal yaitu oleh serangan hama Thrips dan Mite, yaitu kutu daun. Serangga menyerap cairan pada daun, terutama daun muda sehingga daun tidak dapat tumbuh normal dan nampak mengeriting.

Jika ditemukan gejala daun mengeriting ke atas maka penyebabnya adalah serangga Thrips. Sedangkan gejala daun mengeriting ke bawah maka penyebabnya adalah serangga Mite.

Gejala serangan ini banyak ditemukan pada musim kemarau, hal ini karena terjadi ledakan siklus hidup kutu daun. Jika kita tidak segera mengatasi serangan serangga ini maka tanaman kita tidak akan tumbuh normal. Dan jika dibiarkan tunas-tunas baru akan mati sehingga tanaman tidak dapat berproduksi dengan baik. Untuk mengatasi serangan serangga tersebut, yang dapat kita lakukan berikut ini Tipsnya :
  1. Membuat border atau pagar disekeliling lahan cabai, border yang dapat kita pakai adalah tanaman jagung atau dengan memasang pagar berupa plastik setinggi 1,5 – 2 m. Tanaman jagung ditanaman 1 bulan sebelum tanaman cabai. Pagar plastik dioles dengan minyak goring, agar serangga menempel pada plastik.
  2. Melakukan penyemprotan tanaman yang terserang dengan air pada pagi dan sore hari. Hal ini dimaksudkan agar serangga tidak aktif untuk berkembang biak. Sehingga tidak terjadi ledakan hama.
  3. Mengontrol serangga dengan menyemprot pestisida. Bahan kimia yang saya rekomendasikan adalah campuran bahan aktif Abamektin dan Imidakloprit dengan perbandingan bahan 1:1 .
  4. Jika tanaman sudah terlanjur terserangan dan pertumbuhannya terlihat tidak normal maka setelah serangga dikontrol dengan pestisida maka dilanjutkan dengan penyemprotan hormon pemacu pertumbuhan seperti GA3, Atonik, atau pupuk daun.

Back To Top