Mohon untuk bersikap bijak dalam setiap menyikapi infomasi dan berita yang beredar di internet karena tidak semua berita itu benar, terkadang di salah gunakan oknum tertentu untuk membuat kekacauan dan fitnah

Survey Abal-Abal Yunarto Wijaya

Berita Anda, Halo Pengunjung blog dimanapun anda berada semoga kalian tetap dalam keadaan sehat, saat ini anda sedang membaca Artikel dengan judul Survey Abal-Abal Yunarto Wijaya, semoga bermanfaat dan selamat membaca


Survey Abal-Abal Yunarto Wijaya

Oleh: Geisz Chalifah

Yunarto Wijaya itu surveyer tentu saja ilmunya adalah dengan membaca data statistik. Persoalannya adalah dia itu benar-benar menggunakan ilmunya atau menggunakan opini politiknya dengan berwajah survey.

Tingkat testing PCR di Jakarta jauh melampaui standar WHO (4 Kali Lipat) jauh juga melampaui yang dilakukan oleh pemerintah daerah lainnya. (Rata-rata Nasional.)

Jakarta juga memiliki laboratorium terbanyak yang bersinergi dengan swasta maupun BUMN.

Ketersediaan rumah sakit - rumah sakit di Jakarta untuk pasien covid juga yang paling siap, karena sudah disiapkan jauh-jauh hari. Sampai hari ini tingkat pasien sembuh di Jakarta yang tertinggi dan tingkat kematian akibat Covid menurun, namun positive case temuannya juga meninggi karena ofensifnya testing PCR yang dilakukan oleh pemrov DKI.

Data-datanya terbuka bisa didapat setiap saat cukup membaca informasi dari Pemrov DKI maupun dari Departemen Kesehatan.

Masalahnya Si Yunarto bersikap pecundang dan pembohong, dia tak mau membuka data faktual yang dilakukan malah adalah survey abal-abal agar bisa mengatakan opininya sendiri dengan dibungkus seolah-olah hasil Survey.

Ngibul dengan otak atik angka memang sudah jadi wataknya dia. Ini data faktual yang oleh Yunarto Wijaya bukan dibaca tapi disembunyikan. Kalau goblok itu jangan disebar, malu-maluin karena masyarakat punya data lain yang dengan mudah didapat.

Hei Yunarto tukang survey abal2.  Ini data lo baca ya. Tololllll!!

Data satu hari, 25 Juli 2020

DKI Jakarta dan Rata-rata Nasional

1. Jumlah orang baru dites nasional: 7.692 terdiri dari:
  a) Jumlah orang baru dites Jakarta: 4.286 (56%)
  b) Jumlah orang baru dites di seluruh wilayah selain Jakarta: 3.406 (44%)

2. Jumlah Kasus Baru:
    a) nasional: 1.492
    b) Jakarta: 384

3. Positivity Rate hari ini:
     a) Jakarta: 8,9%
     b) Indonesia selain Jakarta: 32,5%

- Proporsi populasi Jakarta terhadap nasional: 4%
- Proporsi tes PCR orang baru di Jakarta terhadap nasional: 56%
- Proporsi kasus baru Jakarta terhadap nasional: 26%
----------

Berdasarkan data yang telah diumumkan oleh Kemenkes dan Pemprov DKI Jakarta hari ini, 25 Juli 2020, maka beberapa hal yang layak jadi perhatian:

1. Jumlah tes PCR orang baru secara nasional mengalami penurunan. Hari ini 7.692 orang dites PCR, sedangkan kemarin (24/7) ada 12.158 orang baru dites.

2. Dalam situs Corona milik Pemprov DKI tampak bahwa jumlah tes PCR orang baru di Jakarta hari ini adalah 4.286 orang. Padahal jumlah tes nasional adalah 7.692. Jadi jumlah tes PCR orang baru di seluruh wilayah lain selain Jakarta bila digabung hanya 3.406 orang.

3. Artinya, 56% dari jumlah tes PCR orang baru di seluruh Indonesia terjadi di DKI Jakarta, yang populasinya hanya 4% dari populasi nasional.

4. Hari ini Jakarta menemukan 384 kasus baru, terbanyak secara nasional. Namun, dengan 56% jumlah tes nasional, jumlah kasus baru yg ditemukan Jakarta ini hanya 26% dari jumlah kasus baru nasional.

5. Artinya, positivity rate Jakarta hari ini adalah sebesar 8,9% (384 kasus positif dari 4.286 orang dites), sedangkan positivity rate wilayah seluruh Indoensia selain jakarta adalah sebesar 32,5% (1.108 kasus positif dari 3.406 dites). Sebagai catatan, WHO merekomendasikan positivity rate maksimal 10%, idealnya di bawah 5%.

6. Secara kumulatif, Jakarta telah menemukan 19.125 kasus positif dari 367.101 orang dites. Maka positivity rate Jakarta adalah sebesar 5,2%. Sedangkan secara nasional telah ditemukan 98.778 kasus positif dari 796.950 orang dites. Maka positivity rate nasional adalah sebesar 12,4%. Namun bila Jakarta dikeluarkan dari data nasional maka ada 79.653 kasus positif dari 429.849 orang dites di luar Jakarta. Maka positivity rate nasional TANPA Jakarta adalah sebesar 18,5%.

Bila pemberitaan terus-terusan hanya berfokus pada JUMLAH KASUS BARU dan tidak juga melihat JUMLAH TESTING, dan Prosentase Positif maka masalah wabah ini hanya akan selesai di tabel dan grafik tapi tidak selesai di dunia nyata. Karena semua akan berlomba-lomba untuk TIDAK menambah testing.

(Sumber: fb penulis)
*Survey Abal-Abal Yunarto Wijaya.* Yunarto Wijaya itu surveyer tentu saja ilmunya adalah dengan membaca data...
Dikirim oleh Geis Khalifa pada Rabu, 29 Juli 2020
Labels: DKI JAKARTA

Thanks for reading Survey Abal-Abal Yunarto Wijaya. Please share...!

0 Komentar untuk "Survey Abal-Abal Yunarto Wijaya"

Back To Top