Mohon untuk bersikap bijak dalam setiap menyikapi infomasi dan berita yang beredar di internet karena tidak semua berita itu benar, terkadang di salah gunakan oknum tertentu untuk membuat kekacauan dan fitnah

Dianggap Membahayakan, Dokter Meminta Anji Diproses Secara Hukum


 Kontroversi yang dilakukan Anji dengan membuat konten tentang orang yang disebutnya pakar mikrobiologi bernama Hadi Pranoto memantik kemarahan para dokter. Musababnya, ia mengklaim Hadi Pranoto yang disebutnya profesor itu telah menemukan obat Covid-19 yang sudah menyembuhkan ribuan nyawa.

Para dokter spesialis seperti Pandu Riono, Jaka Pradipta, Aris Ramdhani, dan Ferdiriza Hamzah mengungkapkan kegusarannya kepada Anji di Twitter mereka, Ahad, 2 Agustus 2020. Mereka merespons konten Anji berjudul Bisa Kembali Normal? Obat Covid-19 Sudah Ditemukan!! yang tayang di kanal Youtubenya, Jumat, 31 Juli 2020.

Aris Ramdhani, dokter spesialis bedah umum menyatakan perbuatan Anji dengan menghadirkan narasumber yang tidak jelas latar jelas keilmuwannya tapi mengklaim menemukan obat, sangat membahayakan. Ia pun mencuitkan kegusarannya kepada suami Wina Natalia itu.

"Kali ini apa yang Anji lakukan sudah keterlaluan da membahayakan orang banyak. Mengajukan isu bahwa obat Covid sudah ada tanpa mengikuti prosedur uji klinis atau apapun. Terutama untuk golongan masyarakat yang cenderung percaya begitu saja dengan influencer. Demi konten," cuitnya.

Sebelumnya, netizen sudah menelisik Hadi Pranoto, yang disebut Anji dengan dokter, profesor, dan pakar mikrobiologi. Jejak akademisi Hadi di Google Scholardan sitasi tidak ditemukan. Padahal, Hadi mengaku sudah 20 tahun meneliti obat Covid-19 itu. Latar belakang pendidikannya pun tidak ditemukan.

Netizen justru menemukan, nama dan wajah yang sama ini adalah anak Surya Atmaja, pembuat hajat khitanan di Bogor dengan mengundang Rhoma Irama beberapa waktu lalu. Hadi kemudian menggelar konferensi pers dan meminta maaf.

Jaka Pradipta, dokter spesial paru langsung memberikan stempel informasi yang terdapat pada konten Anji itu menyesatkan. "Mau mencoba membuat koreksi informasi yang sangat sesat di video wawancara @duniamanji dan sang profesor. Tapi hampir semuanya ngawur. Saya mohon sekali @duniamanji mengjapus video tersebut. Sudah tidak bisa dikoreksi. Kacau berat," cuitnya.

Ia mengkhawatirkan, video itu bisa meracuni pikiran masyarakat. "Dengan literasi masyarakat Indonesia yang kurang, video ini akan sangat toksik. Semua yang diutcapkan tidak ada bukti, ini akan menjadi masalah baru bila video ini viral dan disebarkan di grup WA. Astaghfirullah...Saya mohon secepat-cepatnya video ini dihapus."

Pernyataan lebih galak diungkapkan Ferdiriva Hamzah, dokter spesialis mata. Pria yang juga merangkap sebagai penulis novel ini meminta Ikatan Dokter Indonesia menyeret Anji dan Hadi Pranoto ke polisi. "Seret ke jalur hukum," cuitnya sambil menautkan link berita portal yang memberitakan kegusaran IDI dengan perilaku pria bernama lengkap Erdian Aji Prihartanto.

Tapi, pakar epidemiologi Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, Pandu Riono pesimistis Anji dan Hadi bakal terjerat hukum. "Kenapa setiap kebohongan yang disampaikan influencer atau tokoh yang berwenang tidak pernah ditindak? Tidak mungkinlah sejak awal pandemi: para menteri saja ngomong ngawur sampai terakhir promosikan kalung ajaib, dst. Kalau sekarang ada yang ditindak, bisa berlaku surut, berani?" 

Geram Pemerintahan Anies Difitnah Ike Muti, Politisi Demokrat: Artis KW Itu Layak Diseret ke Meja Hijau!


[PORTAL-ISLAM] Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jakarta melayangkan surat peringatan kepada artis sinetron Indah Kartika Mutiarawati alias Ike Muti atas postingannya di akun instagram pribadinya @ikemuti16.

Hal itu berkenaan dengan tulisan Indah yang mengklaim diminta menghapus fotonya bersama Presiden Joko Widodo sebagai syarat project web series yang disebutnya akan bekerja sama dengan Pemda DKI.

langkah somasi yang dilayangkan Pemprov DKI pun mendapat dukungan dari politisi Partai Demokrat, Taufik Hidayat.

"Sudah terlalu banyak fitnah ditujukan kepada Pemprov DKI Jakarta di bawah pimpinan Mas Gubernur Anies Baswedan yang diproduksi kaum bani jahiliyah, otak Flintstone," ujarnya, Jumat (31/7).

Meski kerap mendapatkan fitnah, Taufik mengatakan bahwa Anies bukan tipe pemimpin 'baper' dengan membuat laporan ke polisi.

 "Mbak artis KW ini fitnahnya pakai niat banget. Udah layak diseret ke meja hijau," geram Taufik.

Akun @ikemuti16 sebelumnya mengaku batal dipilih dalam project yang disebut bekerja sama dengan Pemprov DKI.

"Menurut mereka saya Jokowi banget, makanya saya tidak terpilih di project Pemda DKI itu," tulisnya di akun @ikemuti16, Kamis (30/7).

Oleh karena isi postingan tersebut tidak faktual, tidak benar dan berisi kebohongan serta telah viral di medsos yang membuat nama baik Pemprov, maka Pemprov DKI pun memberikan somasi.

Apabila tidak ada penjelasan dan klarifikasi secara tertulis dan ditandatangani di atas materai dari yang bersangkutan, maka Pemprov akan langsung menempuh upaya hukum sesuai dengan kaidah hukum pidana. Pemprov DKI memberikan waktu dua kali 24 jam kepada Pemeran Euceu dalam sinetron Preman Pensiun ini untuk memberikan penjelasan.

Ike Muti Ngaku 'Diminta Hapus Foto Jokowi' karena Satu Frame dengan Anies


[PORTAL-ISLAMArtis Ike Muti disomasi Pemprov DKI Jakarta terkait fotonya bersama Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Instagram disertai narasi yang dinilai merugikan. Ike Muti hingga saat ini belum memberi klarifikasi, namun dalam kolom komentar dia sempat membuka sedikit cerita.

Ada sebuah posting-an di akun @ikemuti16 yang dipersoalkan Pemprov DKI. Akun ini bertanda centang biru alias terverifikasi. Berikut tulisan yang menyertai unggahan foto Ike Muti bersama Jokowi:

TUHAN MEMANG BAIK disaat #pandemi saya masih ada bbrp tawaran #webseries api kalau ada tawaran rezeki ke saya dengan MEMINTA SAYA UNTUK MENGHAPUS FOTO2 DISOSMED yang ada BAPAK PRESIDEN kita @jokowi kok rasanya GAK PROFESIONAL banget!!!..
Hanya krn project #webseries tsb akan bekerjasama dengan klien dr #pemdadki

Rezeki gak kemana BOSSSS!!!...
CINTA saya mengalahkan segalanya ke #presidenrepublikindonesia..
Menurut mrk saya #jokowi banget makanya saya gak kepilih di project #pemdadki itu

Numpang tanya deh apakah kalian yg punya project itu lupa yaa kalau project kalian itu dikerjakan di IBUKOTA JAKARTA yang mana notabenenya masih dipimpin oleh PRESIDEN INDONESIA kita yaitu Bapak #jokowi..

Jadi wajib hukumnya kita menghormati beliau ..
Dan HAK saya juga lah utk memposting atau memasang foto dengan #presidenku

Saya doakan semoga project #pemdadki itu lancar jaya yaaa..
Inget lhoo Bapak PRESIDEN JOKOWI tidak pernah membenci siapapun beliau sangat bijaksana..harusnya mencontohlah sikap beliau BOSSS!!!...

HIDUP PAK PRESIDEN 'JOKOWI'

Ike Muti hingga saat ini belum muncul membuat klarifikasi soal tulisannya yang menyebut adanya tawaran project di Pemda DKI yang mensyaratkan dirinya menghapus foto dengan Presiden Jokowi agar mendapat project. Namun di kolom komentar posting-an tersebut dia sempat mengungkap sejumlah hal.

Seorang netizen sempat mempertanyakan ke Ike Muti apakah tulisan yang dia unggah itu benar adanya. Di situ Ike Muti menjawab bahwa apa yang dia tulis benar adanya. Dia mengaku tidak mendapat project tersebut karena dirinya pendukung Jokowi, sementara di project itu ada satu scene dirinya bersama Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.

"Udah jelas kan aku post biar tau bhw tnt karena gw #jokowi bnget so automatically gw dicoret krn ada 1 frame dgn pak @aniesbaswedan baeklah!!!.. gpp rezeki dr TUHAN kok..sekian dan terimakasih bosss," tulisnya.

Pemprov DKI sendiri memberikan waktu 2x24 jam kepada Ike Muti untuk memberikan klarifikasi. Jika tidak kunjung dijawab, mereka bakal membawa kasus ini ke jalur hukum.

"Alasan bisa dilihat dalam surat tersebut, merugikan nama baik pemda selaku institusi dengan unggahan yang di-posting-nya," kata Kabiro Hukum Setda Pemprov DKI Jakarta Yayan Yuhanah kepada wartawan, Jumat (31/7/2020).

Dalam surat somasi yang diunggah @DKIJakarta, ada tiga poin yang diminta kepada Ike Muti. Surat tersebut dibuat pada Kamis (30/7) dengan ditandatangani Kepala Biro Hukum Setda Provinsi DKI Jakarta Yayan Yuhanah.

Berikut isi surat somasi dari Pemprov DKI:

Sehubungan dengan postingan saudara di akun IG @ikemuti16 yang kemudian menjadi berita yang viral di media sosial pada hari Kamis 30 Juli 2020 yang pada intinya menyatakan ada tawaran project di Pemda DKI yang mensyaratkan Anda untuk menghapus foto Anda dengan Presiden Joko Widodo agar mendapat project tersebut.

Oleh karena isi postingan tersebut tidak faktual, tidak benar dan berisi kebohongan serta telah viral di medsos yang membuat nama baik Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dirugikan, maka dengan ini kami memperingatkan Saudara untuk:

1. Menjelaskan apa proyek yang Saudara sebutkan dan siapa penanggungjawabnya?
2. Menyebutkan engan jelas siapa yang menyuruh Saudara untuk menghapus foto Anda dengan Presiden Joko Widodo untuk mendapatkan proyek tersebut, serta kapan dan melalui media komunikasi apa instruksi itu disamkpaikan.
3. Menunjukkan bukti komunikasi yang menyatakan permintaan Pemerintah Provinsi DKI untuk menghapus foto Anda dengan Presiden Joko Widodo.

Kami tunggu dalam waktu 2x24 jam terhitung sejak Jumat 31 Juli 2020. Apabila tidak ada penjelasan dan klarifikasi secara tertulis dan ditandatangani di atas materai dari Saudara, maka kami akan langsung menempuh setiap dan semua upaya hukum sesuai dengan kaidah hukum pidana.

Demikian atas kerjasamanya, diucapkan terima kasih. ***
Back To Top