Mohon untuk bersikap bijak dalam setiap menyikapi infomasi dan berita yang beredar di internet karena tidak semua berita itu benar, terkadang di salah gunakan oknum tertentu untuk membuat kekacauan dan fitnah

Korban Laka Lantas Meninggal dunia,Polsek Dusteng Langsung Meluncur Ke TKP

BARITORAYAPOST.COM (Tamiang Layang) - Personil Polsek Dusun Tengah melaksanakan Olah tempat kejadian perkara (TKP) lakalantas meninggal dunia di Jalan negara ampah-Muara Teweh, Desa puri kecamatan raren batuah kab.Bartim, senin (03/08/2020) SKJ 15.45 WIB.

Telah terjadi kecelakaan lalu lintas antara Kendaraan Roda Dua Mio hitam KH 3360 KC dikendarai sdra. dengan Inisial AR (MD) melaju dr arah Desa Puri menuju ke Ampah, dan bertabrakan dengan Roda dua  Honda Vario putih dikendarai yang berinisal JS yang berboncengan dengan isteri dan anaknya, dari Ampah menuju kearah Desa Wayun, Gunung bintang Awai kab.Barsel saat perjalanan pulang kerumah, kondisi ketiga korban luka dievakuasi ke Klinik MITRA insani, dan korban MD di Puskesmas Ampah.



Kapolres Barito Timur Akbp Hafidh Susilo Herlambang,Sik melalui Kapolsek Dusun Tengah Iptu Nurherianto Hidayat mengatakan Selepes personel melaksanakan TPTKP langsung berkoordinasi dengan Unit Laka Lantas Polres Baarito Timur guna tindak lanjut Kejadian Perkara. (Pm/Humaspol/YCP/BRP).

Satlantas Polres Pulpis Evakuasi Laka Lantas di Jalan Trans Kalimantan

BARITORAYAPOST.COM (Pulang Pisau) - Seorang penumpang tewas ditempat, akibat kecekalaan tunggal setelah mobil pick up yang ditumpangi lepas kendali di ruas jalan Trans Kalimantan tepatnya di Desa Tanjung Taruna, Kecamatan Jabiren Raya, Kabupaten Pulang Pisau (Pulpis), Kalteng, Senin (03/08/2020) sekitar pukul 10.00 WIB.

Kapolres Pulpis, AKBP Yuniar Ariefianto SH.,S.I.K.,M.H. melalui Kasat Lantas, AKP M. Syafuan Nor, S.I.K. menuturkan, anggota Sat lantas Polres Pulpis langsung mendatangi tempat kejadian setelah mendapat informasi dari masyarakat.

Dikatakan Kasat Lantas, saksi mengatakan bahwa mobil pick up dengan Nopol DA 8174 TDA yang dikemudikan Irfan Jidni (20), Warga Sungai Kupang Kecamatan Kandangan, Kabupaten Hulu Sungai Selatan, Kalimantan Selatan (Kalsel) tersebut melaju dengan kecepatan tinggi dari arah Palangka Raya menuju Kapuas.



“Setiba di TKP, mobil oleng ke kiri keluar jalur dan menabrak gundukan pasir uruk sehingga menyebabkan mobil Suzuki Pick Up terbalik dan mengalami kerusakan,” terang Kasat Lantas.

Akibat kejadian tersebut, lanjut Syafuan pengemudi mobil Suzuki Pick up mengalami luka-luka dan penumpang mobil yang bernama Mastohrin yang juga Warga Sungai Kupang Kecamatan Kandangan, Kabupaten Hulu Sungai Selatan Kalsel meninggal dunia ditempat.

Petugas yang datang ke tempat kejadian langsung mengevakuasi korban untuk dibawa ke Rumah Sakit, serta mengevakuasi barang bukti dan mengamankannya untuk proses lebih lanjut.

"Di TKP kondisi saat itu sedang hujan, jalan lurus beraspal, memiliki marka jalan berupa garis putus-putus serta arus lalu lintas sepi dan lancar," pungkasnya. (DtT/Humaspol/BRP).

Seorang Petani di Kobar Tewas Terpanggang Saat Bakar Lahan

BARITORAYAPOST.COM (Pangkalan Bun) - Nasib sial menimpa petani asal Kec. Kumai Kotawarinin Barat (Kobar), Kalteng, Salimuddin (63). Dia tewas terpanggang api saat membersihkan lahan dengan cara membakar.

Peristiwa kebakaran lahan dan diketahui menewaskan Salimudin terjadi di belakang BTN Griya Citra Lestari, Jalan Dpr, Desa Batu Belaman, Kec. Kumai, Minggu (2/8/2020) pukul 18.30 WIB. 

Korban pertama kali ditemukan oleh anggota keluarganya, Yeni (30) dilokasi kejadia dalam kondisi tertelungkup dan sudah tidak bernyawa dengan luka bakar disekujur tubuh.



"Korban meninggal dunia saat membuka lahan dengan membakar. Diduga korban terjebak api dan kehabisan oksigen juga," terang Kapolres Kobar AKBP Dharma Ginting saatdimintai keterangan, Senin (3/8/2020) siang.

"Untuk personel sudah kami terjunkan guna melakukan olah tempat kejadian perkara. Dan saat diperiksa, tubuh korban tidak ada bekas luka benda tajam maupun benda tumpul. Hanya luka melepuh pada tubuh korban dan kehitaman hangus akibat terbakar," katanya.

Kapolres menambahkan, analisis sementara korban ini sengaja membakar lahan sendiri yang kemudian dilakukan penanaman kembali. 

"Kami akan lakukan pemeriksaan intensif terkait kejadian ini,"pungkasnya.(dns/Humaspol/BRP).

Mobil Pikap DA 8174 TDA Tewaskan Penumpang

BARITORAYAPOST.COM (Pulang Pisau) - Diduga melaju dengan kecepatan tinggi, mobil pikap DA 8174 TDA yang dikemudikan Irfan Jidni (20), Warga Sungai Kupang Kecamatan Kandangan, Kabupaten Hulu Sungai Selatan, Kalimantan Selatan yang melaju dengan kecepatan tinggi dari arah Palangka Raya menuju Kapuas, oleng dan terbalik, di Ruas jalan Trans Kalimantan tepatnya di Desa Tanjung Taruna, Kecamatan Jabiren Raya, Kabupaten Pulang Pisau, Senin, (3/8) sekitar pukul 08.30 wib, dan menewaskan seorang penumpang di tempat.

Kapolres Pulpis, AKBP Yuniar Ariefianto SH.,S.I.K.,M.H melalui Kasat Lantas Polres Pulpis, AKP M. Syafuan Nor SIK membenarkan peristiwa tersebut.

Syafuan menjelaskan, kronologinya bermula mobil Pick up dengan Nopol DA 8174 TDA yang dikemudikan, Irfan Jidni (20), Warga Sungai Kupang Kecamatan Kandangan, Kabupaten Hulu Sungai Selatan, Kalimantan Selatan (Kalsel) tersebut melaju dengan kecepatan tinggi dari arah Palangka Raya menuju Kapuas.  Setiba di TKP, kata Syafuan, mobil oleng ke kiri keluar jalur dan menabrak gundukan pasir uruk sehingga menyebabkan mobil Suzuki Pick Up terbalik.

"Akibat kejadian tersebut, pengemudi mobil Suzuki Pick up mengalami luka-luka dan penumpang mobil yang bernama Mastohrin meninggal dunia ditempat. Penyebab kejadian laka lantas tunggal tersebut, murni akibat pengemudi terlalu tinggi memacu laju mobilnya," ungkapnya.

Syafuan menjelaskan, di TKP kondisi saat itu sedang hujan, jalan lurus beraspal, memiliki marka jalan berupa garis putus-putus serta arus lalu lintas sepi dan lancar. Sedangkan tindakan yang diambil pihaknya yaitu, mendatangi TKP, memeriksa saksi-saksi dan mengamankan barang bukti.

"Kerugian materi akibat kejadian tersebut kurang lebih Rp. 30 juta," pungkasnya. (BS/Red/BRP).

Maaf Pasha ke Mendagri Usai Rambut Pirang Picu Kontroversi


Sigit Purnomo atau yang dikenal dengan Pasha meminta maaf kepada Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian usai kontroversi rambut pirangnya. Wakil Wali Kota Palu tersebut berterimakasih karena diperhatikan Tito.
Rambut Pasha yang dicat berwarna pirang awalnya sempat menjadi kontroversi, terlebih karena Pasha kini merupakan pimpinan daerah. Karena warna rambutnya, Pasha ditegur Tito dan menyinggung etika pejabat negara.

"Belum ada aturannya, tapi sebaiknya sebagai pejabat negara memberikan contoh etika yang baik," kata Tito kepada wartawan di kantor Kemendagri, Jalan Medan Merdeka Utara, Jakarta Pusat, Jumat (31/7).

Tito memahami betul latar belakang Pasha yang berasal dari dunia musik. Namun karena kini Pasha juga menjadi pejabat, Tito berharap pria 40 tahun tersebut dapat menempatkan dirinya.

Saya paham mungkin beliau (Pasha) dari latar belakang seni, jiwa beliau itu. Tapi kan beliau juga harus bisa menempatkan antara sebagai seniman dengan sebagai birokrat yang memiliki kode etik, kultur tersendiri sebagai birokrat," ujar Tito.

"Saya mengharapkan Mas Pasha juga jiwa birokratnya sekarang lebih kental. Jiwa senimannya nggak harus hilang, tidak. Tapi kan tidak harus artinya dengan cara mengubah penampilan rambut," sambung mantan Kapolri ini.
Sadar gaya rambutnya memicu kontroversi, Pasha lantas mencukur habis rambutnya. Pasha berkelakar rambutnya dicukur a la shaolin.

"Wow Shaolin lagi kita, opan e ?" ucap Pasha pada video Story akun resmi Instagram @pashaungu_vm, sambil memandang ke kamera, seperti dilihat detikcom, Jumat (31/7).

Pada video yang berdurasi 15 detik itu, Pasha dicukur oleh asisten pribadinya Ifan Taufan. Pasha diketahui dicukur menjelang hari raya Idul Adha.

Mendagri Bapak Tito adalah guru, panutan dan pemimpin kami khususnya di Aparatur Sipil Negara (ASN). Atas adanya teguran ini, tentunya harus meminta maaf dan itu saya sudah berkomunikasi langsung dan sudah mendengarkan arahan langsung. Dengan adanya teguran ini saya harus mengucapkan banyak terima kasih karena sudah diperhatikan di tengah kesibukan Bapak Tito, apalagi persoalan gaya rambut," ujar Pasha kepada detikcom, Sabtu (1/8).

Pasha mengatakan bahwa ia tidak mau beradu argumentasi, kecuali mematuhi arahan Tito.

"Jadi saya kira tidak ada lagi argumentasi yang harus saya sampaikan kecuali mematuhi pendapat atau arahan dari bapak Mendagri," kata Pasha.(dtk)

Back To Top