Mohon untuk bersikap bijak dalam setiap menyikapi infomasi dan berita yang beredar di internet karena tidak semua berita itu benar, terkadang di salah gunakan oknum tertentu untuk membuat kekacauan dan fitnah

Cara Sederhana Fermentasi Pakan Kambing

Pakan kambing yang baik adalah hijauan makanan ternak ditambah polong-polongan (legume) ditambah dengan konsentrat. Artinya setiap hari jika kita ingin mendapatkan pertambahan berat badan kambing harian yang optimal maka ketiga komponen pakan kambing tersebut harus terpenuhi. Adapun komposisi pakan kambing dari ketiga komponen tersebut:
  1. Hijauan makanan ternak 10 % dari berat badan / hari
  2. Polong-polongan (legum/ kcang-kacangan) 1% dari berat badan / hari
  3. Konsentrat 1 % dari berat badan perhari.
Terbatasnya hijaun makanan ternak sering sekali menjadi kendala dalam memenuhi kebutuhan pakan harian untuk kambing juga sapi. Salah satu solusi untuk mengatasi kekurangan hijauan makan ternak pada kambing adalah dengan fementasi. Pada dasarnya pakan kambing sama saja dengan pakan sapi dan ruminansia lainnya, kelebihan kambing dari ruminansia lain adalah pilihan hijauan untuk kambing jauh lebih banyak bila dibandingkan dengan sapi juga kerbau. Kambing cenderung mau memakan semua dedaunan hijau termasuk tanaman pagar, daun pepohonan juga limbah pertanian seperti kol (lobak), daun wortel, daun kacang dan lain-lain.

Dengan fermentasi hijauan makanan kambing disaat musim hijauan melimpah dan mengeluarkannya disaat musim kering adalah cara terbaik untuk menghindari kekurangan pakan pada kambing juga pada ruminansia lainnya. adapun bahan fermentasi pakan kambing ini sama saja dengan fermentasi pakan sapi. Semua hijauan makanan ternak dapat difermentasikan seperti:
  • Jerami kering atau basah 
  • Tangkai atau pohon jagung 
  • Tongkol jagung 
  • Rumput 
  • Ilalang 
  • Limbah pertanian 
  • Daun pepohonan 
  • Daun tanaman pagar 
  • Kulit kopi 
  • Kulit cokelat (kakao) 
  • Dll. 
Adapun bahan lainnya untuk fermentasi pakan kambing adalah:
  1. Wadah, untuk melakukan fermentasi pakan kambing diperlukan wadah seperti kantong plastik, drom, bak semen, bak tanah dan sebagainya. 
  2. Urea, urea adalah bahan yang paling murah untuk memfermentasikan pakan kambing, toleransi kadar urea dalam fermentasi pakan kambing maksimal 6 % dari berat kering bahan yang akan difermentasikan (hijauan) 
  3. Molase atau tetes tebu, molase ini adalah hasil sampingan dari pabrik gula, molase bisa ditemukan di daerah-daerah yang memiliki pabrik gula. Jika molase tidak ada maka fermentasi tetap bisa dilakukan dengan menggunakan urea saja. 
  4. Starter bakteri seperti star bio, sangat baik digunakan untuk meningkatkan kualitas fermentasi pakan kambing, starbio ini adalah merek dagang sebuah produk mungkin merek lain juga bisa ditemukan dipasaran. 
Untuk tempat fermentasi harus kedap udara (hampa udara). Adapun cara memfermentasi pakan kambing sama saja dengan cara memfermentasi pakan sapi.

Keuntungan Pakan fermentasi yaitu:
  1. Membuat penggemukan kambing semakin cepat 
  2. Memperbaiki pencernakan kambing 
  3. Lebih kebal terhadap penyakit 
  4. Meningkatkan produksi susu 
  5. Menjadikan susu kambing menjadi tidak beraroma kambing (prengus) 
  6. Mengurangi bau 
  7. Meningkatkan nafsu makan 
  8. Kotoran menjadi lebih sedikit karena pakan menjadi tercerna dengan baik

Bahan Fermentasi Pakan Kambing


Pakan kambing yang baik adalah hijauan makanan ternak ditambah polong-polongan (legume) ditambah dengan konsentrat. Artinya setiap hari jika kita ingin mendapatkan pertambahan berat badan kambing harian yang optimal maka ketiga komponen pakan kambing tersebut harus terpenuhi. Adapun komposisi pakan kambing dari ketiga komponen tersebut:
  1. Hijauan makanan ternak 10 % dari berat badan / hari
  2. Polong-polongan (legum/ kcang-kacangan) 1% dari berat badan / hari
  3. Konsentrat 1 % dari berat badan perhari.
Terbatasnya hijaun makanan ternak sering sekali menjadi kendala dalam memenuhi kebutuhan pakan harian untuk kambing juga sapi. Salah satu solusi untuk mengatasi kekurangan hijauan makan ternak pada kambing adalah dengan fementasi. Pada dasarnya pakan kambing sama saja dengan pakan sapi dan ruminansia lainnya, kelebihan kambing dari ruminansia lain adalah pilihan hijauan untuk kambing jauh lebih banyak bila dibandingkan dengan sapi juga kerbau. Kambing cenderung mau memakan semua dedaunan hijau termasuk tanaman pagar, daun pepohonan juga limbah pertanian seperti kol (lobak), daun wortel, daun kacang dan lain-lain.

Dengan fermentasi hijauan makanan kambing disaat musim hijauan melimpah dan mengeluarkannya didasaat musim kering adalah cara terbaik untuk menhindari kekurangan pakan pada kambing juga pada ruminansia lainnya. adapun bahan fermentasi pakan kambing ini sama saja dengan fermentasi pakan sapi. Semua hijauan makanan ternak dapat difermentasikan seperti:
  • Jerami kering atau basah
  • Tangkai atau pohon jagung
  • Tongkol jagung
  • Rumput
  • Ilalang
  • Limbah pertanian
  • Daun pepohonan
  • Daun tanaman pagar
  • Kulit kopi
  • Kulit cokelat (kakao)
  • Dan lain-lain.
Adapun bahan lainnya untuk fermentasi pakan kambing adalah:
  1. Wadah, untuk melakukan fermentasi pakan kambing diperlukan wadah seperti kantong plastik, drom, bak semen, bak tanah dan sebagainya.
  2. Urea, urea adalah bahan yang paling murah untuk memfermentasikan pakan kambing, toleransi kadar urea dalam fermentasi pakan kambing maksimal 6 % dari berat kering bahan yang akan difermentasikan (hijauan)
  3. Molase atau tetes tebu, molase ini adalah hasil sampingan dari pabrik gula, molase bisa ditemukan di daerah-daerah yang memiliki pabrik gula. Jika molase tidak ada maka fermentasi tetap bisa dilakukan dengan menggunakan urea saja.
  4. Starter bakteri seperti star bio, sangat baik digunakan untuk meningkatkan kualitas fermentasi pakan kambing, starbio ini adalah merek dagang sebuah produk mungkin merek lain juga bisa ditemukan dipasaran.
Adapun cara memfermentasi pakan kambing sama saja dengan cara memfermentasi pakan sapi.

Membuat Pakan Ternak Dengan Fermentasi

Cara ini tergolong mudah dan relatif murah, praktis dan hasilnya sangat diminati ternak adalah fermentasi dengan menambahkan bahan mengandung mikroba proteolitik, lignolitik, selulolitik, lipolitik dan bersifat fiksasi nitrogen non simbiotik (contohnya: starbio, starbioplus, EM-4 peternakan dan lain-lain).

Bahan-bahan
  1. Jerami/Rumput Gajah/Kolonjono/dll : 1 ton
  2. Urea : 6 kg
  3. Starbio atau bahan sejenis : 6 kg
  4. Air : Secukupnya
Tempat
Terlindung dan terhindar dari hujan, sinar matahari langsung.

Cara Pembuatan
  • Jerami kering dilayukan selama kurang lebih 1 hari untuk mendapatkan kadar air mendekati 60%, dengan tanda-tanda jerami kita remas, apabila air tidak menetes tetapi tangan kita basah berarti kadar air mendekati 60%. 
  • Jerami yang sudah dilayukan tersebut dipindahkan ke tempat pembuatan dengan cara ditumpuk setebal 20-30 con (boleh diinjak-injak) kemudian ditaburkan urea, bahan pemacu mikroorganisme (starbio atau bahan sejenis) dan air secukupnya kemudian ditumpuk lagi jerami seperti cara di atas sehingga mencapai ketinggian kurang lebih 1,5 m. 
  • Tumpukan jerami dibiarkan selama 21 hari (tidak perlu dibolak-balik)
  • Setelah 21 hari tumpukan jerami dibongkar lalu diangin-anginkan atau dikeringkan. 
  • Jerami siap diberikan pada ternak atau kita stok dengan digulung, dibok dan disimpan dalam gudang. Tahan disimpan selama kurang lebih 1 tahun
  • Dalam membuat jerami fermentasi tidak perlu ditutup. Apabila membuat jerami fermentasi dalam jumlah sedikit tumpukan jerami bisa ditutup dengan sehelai karung goni.
  • Selain jerami, bahan lain yang bisa di fermentasi untuk makanan ternak antara lain: alang-alang, pucuk tebu dll. Alang-alang dibuat fermentasi dengan dilayukan terlebih dahulu dan harus dipotong-potong antara 5-10 cm (bahan sama yaitu starbio dan urea).
  • Fungsi urea pada proses pembuatan fermentasi adalah sebagai pensuplai NH3, ini digunakan sebagai sumber energi bagi mikrobia dalam poses fermentasi. Jadi disini urea tidak sebagai penambah nutrisi pakan. Bisa juga dikatakan sebagai katalisator dalam proses fermentasi. 
  • Perbedaan Amoniasi dan Fermentasi, Amoniasi adalah suatu poses perombakan dari struktur keras menjadi struktur lunak (hanya struktur fisiknya) dan penambahan unsur N saja, sedangkan Fermentasi: adalah proses perombakan dari struktur keras secara fisik, kimia dan biologis sehingga bahan dari struktur yang komplek menjadi sederhana, sehingga daya cerna ternak menjadi lebih efisien.
Kelebihan pakan ternak kambing fermentasi:
1. Memperbaiki sistem pencernaan kambing.
2. Meningkatkan produksi susu kambing (terutama pada susu kambing etawa)
3. Bobot ternak cepat bertambah secara alami, gemuk, dan sehat.
4. Meningkatkan nafsu makan kambing
5. Daging kambing lebih berisi serta rendah kolesterol.
6. Kambing ternak lebih kebal dan tahan terhadap penyakit.
7. Kotoran kambing tidak bau sehingga tidak mencemari udara lingkungan.
8. Kotoran dan urine kambing lebih sedikit dan bisa digunakan sebagai pupuk kandang/biogas alami.

Cara pembuatan pakan fermentasi kambing dengan Pohon Pisang :
  1. Pohon Pisang dipotong-potong/dicacah kecil-kecil. Lalu siapkan larutan dari gula dan parutan nanas dicampur dengan air untuk fermentasi basah (gedebog) 1 liter 
  2. Di sisi lain, campurkan bahan utama yaitu pohon pisang, Ampas tahu dan Katul ke dalam wadah yang besar.
  3. Larutan yang berisi air, gula pasir dan parutan nanas 1 buah tadi aduk rata dan diamkan sejenak selama kurang lebih 15 menit. Kemudian masukan lagi larutan itu kedalam air ±10 liter lalu siramkan secara merata ke dalam campuran pakan dalam wadah besar, kemudian sebagai tambahan taburkan garam dan aduk lagi terus menerus hingga semuanya tercampur rata.
  4. Masukan Pakan kedalam ember/drum plastik lalu tutup dengan terpal/plastik tujuannya agar kedap udara selama kurang lebih 1 hari dan jika menggunakan bahan batang pohon pisang/debog (Basah) cukup 1-3 jam.
  5. Pakan fermentasi siap untuk diberikan pada ternak kambing atau sapi setiap pagi dan sore.
Pemanfaatan limbah sebagai pakan ternak kambing atau disebut pakan fermentasi yang memanfaatkan bakteri pada Starbio maupun EM4 yang digabungkan dengan limbah jerami, gedebog, rumput kering ataupun ampas kacang sebagai bahan makanan utama. Cara membuat pakan ternak kambing fermentasi (jerami, batang pohon pisang) sebenarnya cukup mudah. Cara pembuatan ini memang dibuat dengan sesederhana mungkin, namun hasilnya sangat luar biasa dan terbukti bisa menaikan berat badan kambing sekitar 2–4 kg selama waktu 10 hari. Cara fermentasi pada pakan ini banyak dimanfaatkan peternak sebagai pakan alternatif di musim kemarau, karena pada saat itu untuk mendapatkan bahan makanan utama terutama hijauan sangat sulit. Sehingga para peternak sudah mengantisipasinya dengan membuat pakan kambing fermentasi saat masih musim penghujan dimana bahan pokok untuk pakan masih melimpah.

Jerami Padi Untuk Ternak Kambing

Mudah, Murah dan Efektifnya Membuat Pakan Fermentasi Jerami Padi Untuk Ternak Kambing. Cara pemberian pakan fermentasi ini adalah satu dari banyak cara memaksimalkan hasil ternak para peternak tradisional.

Metode pembuatan pakan fermentasi ini beberapa fungsinya adalah :
  1. Membuat efektif biaya yang dikeluarkan peternak. Dengan penggunaan metode pakan fermentasi para peternak bisa membuat pakan dalam jumlah banyak dan bisa disimpan, jadi mereka tidak harus banyak meluangkan waktu untuk cari pakan, karena mereka selalu mempunyai stock berlimpah pakan fermentasi. Waktu cari pakan yang bisa digantikan oleh jenis pakan fermentasi ini bisa digunakan untuk melakukan hal produktif lainnya.
  2. Mampu membuka dan memberikan wawasan baru mengenai perkembangan ilmu peternakan sehingga hasil peternakan para peternak tradisional pun meningkat dan bisa memenuhi kebutuhan daging kambing untuk Indonesia sehingga tidak perlu melakukan impor daging kambing
  3. Mengurangi resiko bahaya keselamatan jiwa. 
Cara membuat pakan fermentasi pakan kambing dengan media jerami padi :

BAHAN DAN UKURAN:
  1. 1000 Kg jerami padi , dipilih yang sudah kering, kemudian dicacah panjang 5 cm, tujuan pencacahan jerami ini untuk memudahkan terjadinya proses fermentasi dan ketika nanti pakan fermentasi sudah siap diberikan ke kambing, ternak kambing akan mudah memakan dan mengunyahnya.
  2. 20-25 Lt, tetes atau molase bila tidak ada dapat diganti gula yang dilarutkan
  3. 1 botol, Probiotik
  4. 250-300 Lt. Air untuk melarutkan probiotik dan tetes/15Lt untuk jerami basah
PERALATAN:
  1. Tempat untuk fermentasi jerami dapat berupa tembok semen, bis semen, drum sesuai kemampuan dan jumlah ternak
  2. Alat pemotong, sabit atau sejenisnya atau bisa menggunakan mesin pencacah jerami
  3. Ember atau timba, gembor, terpal plastik atau karung plastik
CARA MEMBUAT :
  1. Sediakan tempat fermentasi, pastikan kondisinya bagus
  2. Jerami kering atau bahan-bahan kering yang telah ada dipotong-potong dengan ukuran kurang lebih 5 cm
  3. Larutkan tetes tebu serta probiotik dengan air menjadi satu sesuai perbandingan bahan-bahan di atas.
  4. Siapkan terpal plastik untuk alas mencampur antara jerami dengan campuran tetes probiotik dan air.
  5. Jerami padi yang sudah dipotong ditaruh di atas terpal sedikit demi sedikit sambil disiram larutan air tetes dan probiotik sesuai perbandingan di atas sampai merata dan jerami kelihatan basah.
  6. Setelah jarami benar-benar telah disiram rata dengan larutan tersebut, jerami dimasukkan ke dalam wadah sedikit demi sedikit sambil dimampatkan/diinjak-injak supaya padat.
  7. Setelah mampat (padat) wadah ditutup hingga rapat betul, usahakan agar udara benar-benar kosong
  8. Setelah 7 hari jerami tersebut baru dapat mulai diberikan pada ternak kambing sesuai dengan kebutuhan dan selama bahan tersebut belum habis setelah mengambil bahan dari silo supaya ditutup kembali dengan rapat
  9. Penempatan silo supaya terhindar dari genangan air, terhindar dari terik matahari dan air hujan tidak boleh masuk ke dalam silo
CARA MEMBERIKAN:
  • Pemberian diberikan dua kali pagi dan sore dengan ukuran: bobot kambing x 3% pakan kering (jerami yang telah difermentasi)
  • Ditambah makan tambahan berupa katul yang baik (kualitas I) sebanyak 0,5 kg/ekor
  • Apabila waktu petama kali tenak diberi pakan fermentasi tersebut tidak langsung mau supaya dilatih sedikit demi sedikit sampai mau makan dengan lahap.
  • Agar ternak kambing cepat gemuk perlu diberi makan lain yang kadar proteinnya tinggi seperti pemberian katul konsentrat.
  • Usahakan memberikan pakan hijauan tinggi gizi seperti, daun kaliandra, kleresede, kolonjono
  • Air minum supaya tetap tersedia (jangan sampai telat), ada baiknya airnya diberikan garam.
  • Media fermentasi bisa menggunakan beberapa bahan pakan seperti gedebok pisang, rumput ilalang, daun tebu dan beberapa lainnya. 
Ternak Kambing Secara Modern
Beberapa hal yang banyak dilakukan perubahan adalah pada cara pemberian pakan, jenis pakan dan kandang kambing modern. Pada kesempatan ini saya akan mencoba sedikit banyak mengulas mengenai berbagai hal tersebut.

Teknik pakan fermentasi
Para peternak modern saat ini sangat memanfaatkan peluang kerjasama dengan berbagai produsen obat-obatan ternak sehingga para peternak mendapatkan kemudahan dalam hal penyediaan pakan untuk kambingnya. Hal yang dilakukan atau yang diajarkan oleh para produsen obat adalah dengan mengajarkan peternak untuk menggunakan berbagai limbah untuk dijadikan pakan kambing. Limbah yang dimaksud antara lain :jerami padi, gedebok pisang dan rumput rumput yang kurang mengandung vitamin.

Metode yang digunakan adalah dengan metode fermentasi pakan, saya akan mengambil contoh kasus adalah fermentasi jerami. Seperti kita ketahui bersama bahwa para peternak kambing biasanya mempunyai sawah, ataupun kebalikannya, namun yang terjadi adalah limbah dari sawah yang berupa jerami padi, selama ini belum bisa dimaksimalkan sebagai pakan alternatif untuk kambing. Memang sungguh sangat disayangkan bahwa jerami yang berlimpah di sawah dari hasil panen, hanya dibiarkan teronggok disawah dan lama kelamaan hanya dibakar oleh para petani.

fermentasi jerami simplenya adalah, proses membuat jerami lapuk dan menambah nilai nutrisi pada jerami tersebut sehingga jerami tersebut bisa berfungsi sebagai pakan utama kambing menggantikan pakan hijauan. Proses yang dilakukan adalah dengan mengumpulkan jerami, menimbunya tipis sekitar 30cm dan disiram dengan beberapa campuran bahan vermentasi, didiamkan selama 14-21 hari sehingga jerami fermentasi tersebut siap disajikan untuk kambing.

Bahan pakan dari fermentasi jerami terhitung sangat murah biayanya, peternak tidak perlu setiap hari "ngarit" atau mencari pakan hijauan untuk kambingnya. Hasil fermentasi jerami juga bisa di packing dalam bentuk dadu dan disimpan diatas kandang sehingga bisa dijadikan bahan makanan ternak yang sengaja di stock. Teknik pemberian pakan dengan jalan fermentasi ini dianggap teknik ternak modern, karena irit waktu, irit biaya, dan hasilnya lebih maksimal. Dengan pemanfaatan jerami fermentasi secara maksimal, maka akan membantu proses penggemukan kambing.

Bentuk kandang
Peternak modern telah menggunakan bentuk kandang panggung, dengan maksud :
  • Supaya peternak dengan mudah bisa membersihkan kotoran kambingnya setiap saat
  • peternak bisa mengumpulkan air seni dari kambing, di proses dengan benar sehingga menjadi pupuk organik cair
  • Dengan kandang bentuk panggung, maka kambing tidak akan bersentuhan langsung dengan tumpukan kotorannya sehingga akan membuat kondisi kesehatan kambingnya selalu terjaga 
  • Dengan bentuk kandang panggung, peternak dengan lebih mudah untuk menseleksi dan mengelompokkan kambingnya berdasarkan, jenis kelamin, tanggal lahir ( untuk mengukur progress kenaikan berat badan )
Kombinasi antara pemberian pakan fermentasi dan bentuk kandang panggung bisa menghasilkan input yang maksimal untuk hasil ternak. Teknik ternak kambing secara modern ini belum banyak dilakukan oleh peternak kambing di Indonesia. Proses penyuluhan mengenai pakan fermentasi dan dokumentasinya memang sangat diperlukan untuk mewujudkan para peternak kambing yang sejahtera dan mandiri.

Back To Top