Mohon untuk bersikap bijak dalam setiap menyikapi infomasi dan berita yang beredar di internet karena tidak semua berita itu benar, terkadang di salah gunakan oknum tertentu untuk membuat kekacauan dan fitnah

425 Koin Emas Murni Berusia 1.100 tahun Era Kekhalifahan Abasiyah Ditemukan di Wilayah Palestina


[PORTAL-ISLAM]  Harta karun langka berupa 425 koin emas murni berusia sekitar 1.100 tahun ditemukan di wilayah Palestina yang terjajah. Informasi ini  disampaikan Otoritas Kepurbakalaan Israel (Israel Antiquities Authority/IAA) hari Senin (24/8/2020).

Sebagian besar koin tersebut berasal dari Kekhalifahan Islam Abbasiyah, yang membentang dari Persia di sebelah timur hingga Afrika Utara di sebelah barat, dan pusat kekuasaannya yang berada di Baghdad, Irak.  Koin-koin itu, yang ditemukan di Kota Yavne, sengaja disembunyikan di dalam sebuah kendi tanah liat dan dikubur.

Orang-orang yang menyembunyikannya bahkan mengamankan kendi tersebut dengan paku agar tidak bergerak. Karena emas merupakan logam mulia yang tahan terhadap korosi dan oksidasi, koin-koin itu ditemukan dalam kondisi baik.

Harta karun tersebut termasuk dinar emas, serta 270 kepingan kecil yang dipotong dari koin emas untuk digunakan sebagai “uang receh”, karena memotong koin emas dan perak merupakan hal yang umum di negara-negara Islam sejak pertengahan abad ke-9 Masehi, dengan lenyapnya koin perunggu dan tembaga secara tiba-tiba.


Menurut IAA, koin-koin itu dapat mengindikasikan adanya perdagangan internasional di daerah pedalaman. Nilai total koin tersebut, dengan bobot sekitar 845 gram, dianggap sangat bernilai tinggi pada masa itu.

“Contohnya, ini cukup untuk membeli sebuah rumah mewah di salah satu lingkungan terbaik di Fustat, ibu kota Mesir yang kaya pada masa itu,” kata para arkeolog.

Harta karun tersebut juga berisi pecahan koin emas yang menampilkan sosok kaisar Bizantium, Theophilos, yang dicetak di Konstantinopel, ibu kota Kekaisaran Bizantium. “Ini merupakan bukti material langka dari hubungan perdagangan dan perang antara Bizantium dengan kerajaan-kerajaan Islam,” ujar para arkeolog.

Pada 2015, penyelam amatir menemukan sekitar 2.000 koin emas di lepas pantai kota pelabuhan kuno Caesarea. Koin emas tersebut diyakini yang berasal dari periode Dinasti Fatimiyah pada abad ke-10 dan ke-11.

Sebelumnya, bulan Januari, arkeolog juga menemukan koin emas di wilayah Yanneh. Di antara tujuh koin emas itu juga ada sekeping uang dinar yang dicetak di era khalifah Harun al-Rasyid (786-809 Masehi).

Temuan emas murni semasa kekuasaan Islam di Palestina

Harun al-Rasyid adalah pemimpin Islam pada era Kekhalifahan atau Dinasti Abbasiyah pada abad ke-9 Masehi. Khalifah ini dikenal dalam berbagai cerita sufi Islam bersama tokoh yang dikenal sebagai Abu Nawas. Kisah 1001 Malam yang terkenal terjadi di masa khalifah Harun al-Rasyid.

Yavneh biasanya diingat sebagai Filistin, disebut sebagai Jabneh dalam transliterasi Alkitab bahasa Inggris. Rupanya itu berawal di Zaman Perunggu Pertengahan.

Pecahan tembikar telah ditemukan untuk semua periode yang menjadi ciri wilayah tersebut, termasuk barang-barang Bangsa Filistin yang berasal dari sekitar abad 12 atau 11 SM.  Selama penggalian terbaru ini, para arkeolog menemukan fasilitas produksi anggur besar yang berasal dari zaman Persia – direktur penggalian abad keempat dan kelima SM Elie Haddad mengidentifikasi biji anggur dalam instalasi tersebut.

“Ukuran dan jumlah tong yang ditemukan di situs menunjukkan bahwa anggur diproduksi dalam skala komersial, jauh melampaui kebutuhan lokal penduduk kuno Yavneh,” kata Haddad kepada Ha’aretz.

Di Eropa Barat, emas belum digunakan antara abad ke-8 hingga abad ke-13. Tapi di sebelah timur Bizantium dan wilayah kekuasaan Islam emas sudah digunakan sebagai alat tukar internasional.

“Koin emas pada masa itu menjadi sangat penting dalam perdagangan internasional,” kata Kool. “Pada masa itu juga mereka mengembangkan sistem perpajakan. Mereka mengumpulkan emas dari masyarakat dan sebagai imbalannya memberikan barang lain. Jadi emas mempunyai peran penting dalam ekonomi domestik dan internasional.”

Dinasti Abbasiyah adalah kekhalifahan ketiga setelah masa Nabi Muhammad, yang penguasanya dikatakan berasal dari paman Nabi Muhammad, Al-Abbas ibn Abd al-Muttalib.

Mereka memerintah dari Baghdad dari abad ke-8 hingga abad ke-13.Kekuasaan yang membentang di puncaknya dari Afrika Utara di barat, termasuk Teluk Arab, membentang hingga Armenia dan Afghanistan.

Yavneh tetap ditempati pada masa Tentara Salib, ketika kota itu masih dijuluki Ibelin. Keluarga dari Ibelin akan menjadi salah satu yang terkuat di Kerajaan Tentara Salib Yerusalem dan juga di Siprus, kata Kool. [Hidayatullah]



from PORTAL ISLAM https://ift.tt/2EyXFKx
via IFTTT

Hasilkan Rp400 Juta dari Youtube, UAS Habiskan Untuk Fakir Miskin


[PORTAL-ISLAM] Dai asal Riau yang digemari masyarakat karena keilmuan dan gaya ceramahnya yang menarik ini berhasil mengumpulkan lebih sari satu juta subscriber di Youtube. Pundi-pundi rupiah dari platform digital itupun bisa dihasilkan oleh channel Youtube UAS yang memiliki banyak viewers.

Tak tanggung-tanggung, penghasilan UAS dari Channel Youtube Ustadz Abdul Somad Official itu bahkan mencapai Rp400 juta.

Namun penghasilan dari Youtube tersebut rupanya dimanfaatkan UAS untuk hal yang mulia. Dia memanfaatkannya untuk sedekah kepada fakir miskin.

“Youtube yang baru saya urus sendiri baru setahun ini totalnya dapat sekitar 400 juta, duitnya semuanya habis untuk dibelikan sembako tiap bulan dan dibagikan untuk fakir miskin,” kata UAS, seperti dikutip dari video ceramahnya di acara bersama Forum Komunikasi Advokat Sumatera Utara baru-baru ini di Grand Inna Hotel Medan, Selasa (11/8/2020).

Menurut UAS, dengan menonton ceramahnya lewat channel Youtube, jamaah bukan hanya menuntut ilmu tetapi juga ikut bersedekah.

“Jadi kalau bapak ibu nonton youtube pangajian saya itu sama dengan membeli sembako yang dibagikan ke fakir maskin,” kata UAS.

UAS sekarang sudah memiliki chanel Youtube sendiri.

Ini chanel official UAS di Youtube: https://www.youtube.com/UstadzAbdulSomadOfficial

Hingga berita ini diposting (25/8/2020) sudah memiliki 1,13 juta subscriber.

(Sumber: Islampos)



from PORTAL ISLAM https://ift.tt/34yo85Y
via IFTTT

Putra Mahkota Arab Saudi Dan UEA Divonis Hukuman Mati Pengadilan Yaman


[PORTAL-ISLAM] Putra mahkota Arab Saudi dan Uni Emirat Arab (UEA) telah divonis hukuman mati oleh pengadilan pidana khusus di Hodeidah, Yaman terkait dengan pembunuhan mantan kepala Dewan Politik Tertinggi, Al-Samad.

Putra Mahkota Arab Saudi, Mohammed bin Salman (MBS) dan Putra Mahkota UEA, Mohammed bin Zayed (MBZ) divonis hukuman mati pada Senin (24/8/2020) bersama dengan 14 lelaki lainnya karena terbukti bersalah dalam pembunuhan Al-Samad pada 2018.

Kantor berita Yaman, Saba melaporkan, di antaranya 14 lelaki lainnya juga muncul nama mantan Presiden Yaman, Abd Rabbuh Manour Hadi dan mantan Perdana Menteri Yaman, Ahmed Obeid bin Daghr.

Dari laporan Al Arabiya, Al-Samad tewas dalam serangan udara Arab Saudi di provinsi barat Hodeidah pada 23 April 2018. Ia telah terpilih sebagai Presiden di ibu kota Sanaa oleh Dewan Politik Tertinggi pada akhir 2016.

Saluran berita televisi pan-Arab milik Saudi menyatakan, koalisi militer yang dipimpin Saudi, yang terus-menerus membombardir Yaman sejak 2015, telah menawarkan hadiah 20 juta dolar untuk setiap informasi yang bisa membantu mengungkap lokasi domisili Al-Samad.

Arab Saudi dan sejumlah sekutu regionalnya melancarkan kampanye yang menghancurkan terhadap Yaman pada Maret 2015, dengan tujuan membawa pemerintahan Abd Rabbuh Manour Hadi kembali berkuasa dan menghancurkan gerakan Houthi.

Menurut laporan, perang tersebut telah merenggut hampir 100 ribu nyawa selama lima tahun terakhir.

Perang juga telah memakan banyak korban pada infrastruktur negara, menghancurkan rumah sakit, sekolah, dan pabrik.

PBB mengatakan lebih dari 24 juta orang Yaman sangat membutuhkan bantuan kemanusiaan, termasuk 10 juta yang menderita kelaparan yang parah. [RMOL]



from PORTAL ISLAM https://ift.tt/3grQscu
via IFTTT

Pertamina Rugi Rp 11 Triliun, Politisi PKS: Ganti Ahok!


[PORTAL-ISLAM]  PT Pertamina (BUMN) tercatat mengalami rugi bersih sebesar US$767,91 juta setara Rp11,13 triliun (mengacu kurs Rp14.500 per dolar AS) selama semester I 2020

Anggota Komisi VII DPR RI yang juga Wakil Ketua FPKS Bidang Industri dan Pembangunan, Mulyanto, mempertanyakan kerja Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok selama bergabung di Pertamina. Sebagai Komisaris Utama (Komut) Pertamina, mantan terpidana kasus penistaan agama itu harusnya mampu melakukan pengawasan agar perusahaan yang dipimpinnya lebih baik.

Apalagi menjelang pengangkatan dirinya menjadi komisaris utama, eks Gubernur DKI Jakarta itu sesumbar dapat memperbaiki perusahaan minyak negara itu.

“Waktu itu Ahok bilang, merem saja Pertamina sudah untung. Asal diawasi. Nah kalau sekarang Pertamina rugi, artinya apa? Apa Ahok tidak mengawasi. Kok nyatanya Pertamina bisa rugi,” ujar Mulyanto lewat pernyataannya di Jakarta, Selasa (25/08/2020).

Mulyanto menilai, selama Ahok menjabat sebagai komisaris utama Pertamina, nyaris tak punya prestasi yang layak dibanggakan. Justru sebaliknya banyak keanehan dan kejanggalan yang begitu jelas dilihat masyarakat.

Ia mengatakan, pekan lalu ada kabar Pertemina tidak masuk daftar Fortune Global 500. “Sekarang yang terbaru Pertamina rugi Rp 11,13 triliun di semester pertama tahun 2020,” imbuhnya.

Kondisi tersebut katanya jelas harus menjadi perhatian Pemerintah. Jangan terus dibiarkan dan menunggu Pertamina mengalami kondisi yang lebih parah. “Mau sampai kapan membiarkan Pertamina babak belur seperti ini?” ungkap eks Inspektorat Jenderal Kementerian Pertanian era Presiden SBY ini.

Menurut Mulyanto, secara teori, di semester pertama tahun 2020 ini Pertamina harusnya untung. Bukan rugi seperti sekarang. Sebab pada saat harga minyak dunia anjlok ke angka yang paling rendah sepanjang sejarah, Pertamina tak menurunkan harga BBM sedikitpun. Termasuk harga BBM non-subsidi yang harganya mengikuti harga minyak dunia.

“Secara perhitungan kasar, Pertamina harusnya untung besar,” kata Mulyanto.

Sehingga, Mulyanto heran kalau dalam laporan semester pertama tahun 2020 ini, Pertamina malah rugi. Mulyanto menduga ada faktor nonteknis yang mengakibatkan Pertamina mengalami rugi yang begitu besar.

Oleh karena itu, Mulyanto minta peran pengawasan Komisaris Utama lebih ditingkatkan. Pemerintah diminta jangan sungkan mengevaluasi kerja komisaris utama Ahok.

Kata Mulyanto, kalau memang tidak mampu, Ahok pecat saja. Ganti dengan figur profesional yang memahami kerja dunia perminyakan.

“Pertamina butuh gagasan besar. Bukan omong besar,” ujarnya.[]



from PORTAL ISLAM https://ift.tt/3gnWvyt
via IFTTT

Amien Rais Bersiap Deklarasi Partai Baru, Loyalis: Roh, Martabat, dan Identitasnya Jelas


[PORTAL-ISLAM]  Pendiri PAN Amien Rais tampak mulai meneguhkan hati untuk meninggalkan partai yang telah dibesarkannya sejak era reformasi itu.

Pasca dinamika Kongres V PAN lalu, Amien Rais bersiap untuk mendeklarasikan partai baru yang dibentuknya bersama sejumlah tokoh.

Loyalis Amien Rais, Agung Mozin menjelaskan bahwa mantan ketua umum PP Muhammadiyah itu akan mendeklarasikan partai baru pada tahun ini.

"Nanti Pak Amien yang akan launching. Nanti dalam waktu tidak lama lagilah," ujar Agung saat dihubungi wartawan, Selasa (25/8).

Deklarasi partai yang tidak disebutkan nama tokoh-tokoh politik yang akan bergabung di dalamnya itu, kata Agung, akan berlangsung di Jakarta.

"Nanti di Jakarta (deklarasinya). Dan kemudian banyak sekali tokoh-tokoh nasional yang akan hadir di dalam. Banyak. Cuma nama mereka belum aku sebut ya," ungkapnya.

Kendati begitu, Agung memastikan bahwa partai baru Amien Rais ini memiliki arah yang jelas dalam berpolitik. Tidak seperti partai lama Amien Rais.

"Yang jelas dia akan punya roh yang jelas. Martabatnya jelas. Tidak sembarangan seperti yang dibuat sekarang dibuat ke kiri dan ke kanan orang-orang itu. Tidak jelas identitasnya. Rakyat marah gitu ya, pendukung marah," demikian Agung Mozin.

Sumber : RMOL

from PORTAL ISLAM https://ift.tt/3leJWt3
via IFTTT
Back To Top