Mohon untuk bersikap bijak dalam setiap menyikapi infomasi dan berita yang beredar di internet karena tidak semua berita itu benar, terkadang di salah gunakan oknum tertentu untuk membuat kekacauan dan fitnah

Budidaya bengkuang dengan menggunakan ajir

 
TENTANG BENGKUANG
Bengkuang (Pachyrrhizus eosus (L) Mrb) merupakan famili leguminosaea yang terdapat bintil pada akarnya, tanaman ini merambat dengan cara membelitkan sulurnya ke kiri. Tanaman inidaunnya bewarna hijau tua. Bunganya berbentuk kupu-kupu tersusun dalam tandan dan bewarna biru keunguan. Buahnya berbentuk palong yang berisi biji. Selain menghasilkan biji, tanaman bengkuang juga menghasilkan umbi yang berada di dalam tanah. Umbi terdiri dari dua bentuk yaitu bulat pipih. Umbi inilah yang digunakan untujk dimakan segar, maupun dirujak atau asinan.

Pada umumnya buah bengkuang dibudidayakan di tanah pekarangan dan tegalan. Tanaman bengkuang yang ditanam petani dibudidayakan secara kurang intensif, hanya sebagai tanaman sampingan atau tanaman sela. Padahal dengan cara pembudidayaan yang lebih intensif akan dapat menghasilkan produksi dan nilai ekonomis yang lebih tinggi.

Dengan banyaknya kegunaan dari buah bengkuang tersebut sehingga buah bengkuang banyak diminta oleh masyarakat. Buah bengkuang yang dihasilkan oleh petani pada umumnya berukuran relatif kecil yaitu yang paling besar rata-rata diameternya berukuran 15 cm atau dengan berat sekitar 0,5 kg tiap buah. Padahal para konsumen cenderung suka pada buah bengkuang yang berukuran besar, karena buah yang berukuran besar mempermudah pengulitannya dan dapat dijadikan hiasan buah yang menarik serta bisa memberikan kepuasan tersendiri bagi petani dan para konsumen.

Membudidayaan buah bengkuang sebenarnya tidak sulit, dimana kita hanya perawatan yang tidak begitu berat. Tanaman bengkuang dapat tumbuh dl dataran rendah dengan kondisi tanah yang baik, yaitu tanah tersebut merupakan tanah yang gembur dan banyak mengandung humus. Sebenarnya dengan meningkatkan sedikit cara pembudidayaan, akan dapat diproduksi buah bengkuang yang berukuran besar sekitar 5 kg tiap buah. Dan dengan buah yang sebesar ini akan dapat memenuhi keinginan konsumen

Tempat Tumbuh Bengkuang
Tanaman bengkuang dapat tumbuh di segala jenis tanah, namun yang paling cocok adalah tanahnya yang cukup gembur dengan system drainase yang baik di tanah vulkanik yang tanahnya berwarna hitam keabuan maupun tanah liat berwarna kemerah-merahan.Tanaman bengkuang dapat ditanam mulai dari dataran rendah sampai dataran tinggi dengan ketinggian sekitar 1000 m dpl, bengkuang juga toleran terhadap kelebihan dan kekurangan air dan toleran terhadap cura hujan yang sangat tinggi seperti didaerah Bogor dan didaerah yang curah hujannya tinggi seperti di daerah Madura. Bengkuang dapat di tanam pada awal musim kemarau dan diawal musm penghujan. Tanaman bengkuang hasilnya tidak maksimal apabila ditanam didaerah pantai dan didataran tinggi lebih dari 1000 m dpl.

Daun bengkuang tidakdapat digunakan sebagai pakan ternak
Daun bengkuang tidak dianjurkan sebagai makanan ternak karena daun dan bijinya mengandung racun yang cukup keras sehingga akan dapat menyebabkan keracunan bagi ternak. Oleh karena itu,biji dan daun bengkuang dapat digunakan sebagai racun pembunuh hama yang biasa digunakan di areal tambak bandeng ataupun udang.

Pemeliharaan tanaman bengkuang
Dari segi pemeliharaan tanaman bengkuang terdiri dari penyulaman, pemupukan, pemasangan tiang panjat(ajir), penyiangan, pemangkasan/pemotongan calon tandan bunga dan pengendalian hama dan penyakit. Dalam pemberian pupuk biasanya diberi dalan bentuk pupuk organic seperti pupuk kandang dan pupuk buatan, seperti Urea, SP36 DAN KCl. Untuk pembentukan umbi pada bengkuang dibutuhkan banyak pupuk K nya, sedangkan pupuk N dari fiksasi N, sedangkan pupuk P hanya dibutuhkan dalam jumlah sedikit.hal ini digunakan untuk menghindari terjadinya bembungaan dan pembentukan biji,  yang mana tujuan utamanya adalah untuk menghasilkan umbi.

Pupuk Urea dengan dosis 50 kg/ha diberikan pada tanaman berumur 20 hari setelah tanam(pada saat dimana pertumbuhan daunnya yang kedua) Sedangkan SP 36 50 kg/ha kemudian KCl dosisnya 300 kg/ha yang mana diberikan pada saat tanaman berumur 2 bulan setelah tanam.

Pemangkasan tiang panjat diperlukan untuk empat tanamn bengkuang untuk melilitkan sulurnya yang mana tanaman bengkuang merupakan tanaman merambat.Sedangkan pemangkasan/pemotongan calon tandan bunga untuk mengurangi persaingan dalam memperebutkan energy dalam perkembanagan dan pembentukan umbi akan terhambat. Apabila bunga-bunga tersebut tidak dipangkas ,maka perkembangan umbinya pun akan terhambat sehingga umbi yang dihasilkannya pun akan kecil-kecil,kesar dan berserat. Dalam pengontrolan bunga harus dilakukan sekurang-kurangnya seminggu sekali.Bengkuang biasanya sudah bisa dipanen pada umur 6 bulan setrlah tanam.

Menurut literatur, sifat kimiawi dan efek farmakologis umbi bengkuang adalah manis, dingin, sejuk, dan berkhasiat mendinginkan. Kandungan kimianya adalah pachyrhizon, rotenon, vitamin B1, dan vitamin C.

Selain itu, bengkuang juga mengandung mineral tinggi. Mineral yang terkandung dalam bengkuang yang paling dominan adalah fosfor, zat besi, serta kalsium. Secara lengkap, komposisi zat gizi yang terkandung dalam 100 gram sehingga bengkuang dapat meningkatkan penghasilan para petani jika petani dapat membudidayakannya secara intensife

Bahan yang dibutuhkan dalam menanam Bengkuang dengan ajir
  1. Benih/bibit bengkuang
  2. Pupuk kandang
  3. Pupuk buatan;Urea,SP 36 dan KCl
  4. Curater
  5. Ajir bamboo ukurannya 30 cm
  6. Tiang panjat tingginya 1,5 m
  7. Tali rafhia
Alat yang digunakan dalam menanam Bengkuang dengan ajir
  1. Cangkul
  2. Tugal (alat bantu untuk menanam)
  3. Timbangan
  4. Meteran (panjang/pendek 150 cm)
  5. Tali rapia( untuk jarak tanam 40 cm× 30 cm
Penanaman
  1. Plot percobaan dengan ukuran 2 x 2 cm seperti tata letak yang sudah tersedia.
  2. Garu kembali tanah yang ada pada plot percobaan dan bersihkan dari gulma yang masih ada dan perbaiki plot tersebut.
  3. Berikan pupuk kandang dengan dosis 5 kg per plot, taburkan dengan merata dengan pada permukaaan tanah, kemudian dicampurkan dengan menggunakan cangkul.
  4. Buat lobang tanam dengan jarak 20 x 20 cm
  5. Tanamkan biji bengkuang sebanyak 1 biji / lobang tanam, lalu ditutup dengan tanah .
  6. Berikan pupuk urea (50 kg / ha), SP36 (63 kg / ha), KCL (300 kg / ha) atau dosis per plot sebanyak 20 gr urea, 25 gr SP36, dn 120 gr KCL. Urea diberikan 3 minggu setelah tanam, TSP diberikan pada saat tanam sedangkan KCL (1/2 dosis atau 60 gr/plot) pada saat tanaman berumur 2 bulan.
Pemeliharaan
Pemeliharaan tanaman perlu dilakukan untuk mendapatkan tanaman yang sehat, baik, seragam dan memperoleh hasil yang tinggi. Pemeliharaan bengkuang meliputi:

Penyulaman
Penyulaman adalah mengganti tanaman yang mati atau terkena penyakit dengan tanaman yang baru. Waktu untuk penyulaman paling lambat 5 minggu setelah tanam.

Penyiangan dan Pembumbunan
  • Penyiangan dilakukan apabila sudah mulai tampak adanya gulma (tanaman pengganggu). Penyiangan kedua dilakukan pada saat bengkuang berumur 2-3 bulan sekaligus dengan melakukan pembumbunan.
  • Pembumbunan dilakukan untuk memperbaiki struktur tanah sehingga bengkuang dapat tumbuh dengan sempurna, memperkokoh tanaman supaya tidak rebah.
Pemangkasan
Potensi hasil ubi bengkuang dapat ditingkatkan dengan pemangkasan sink-reproduktif yang bertujuan untuk mengalihkan distribusi asimilat ke ubi sehingga ukuran ubi akan menjadi lebih besar. Namun sejauh ini publikasi ilmiah mengenai bengkuang, baik itu berupa analisis plasma nutfah, persilangan, teknik budidaya maupun analisis kandungan bahan dalam bengkuang masih sangat terbatas. Oleh karena itu diperlukan penelitian mengenai respon bengkuang hasil persilangan intraspesifik dan interspesifik yang diberi perlakuan pemangkasan sink-reproduktif terhadap daya hasil pendahuluan serta seleksi kandungan yaitu asam α-hidroksi dan pati.

Penelitian ini bertujuan untuk melakukan seleksi bengkuang hasil persilangan intraspesifik dan interspesifik untuk bahan kosmetika (asam α-hidroksi tinggi) dan bahan kering ubi tinggi (terkait ekstraksi pati). Secara simultan akan diuji pula pengaruh dari pemangkasan sink-reproduktif terhadap karakter hasil dan kualitas ubi. Tahapan percobaan meliputi uji interaksi genotipe x lingkungan serta pengaruh perlakuan pemangkasan reproduktif serta seleksi genotip bengkuang hasil persilangan intraspesifik dan interspesifik. Dilanjutkan dengan pengujian karakter kualitas ubi untuk kadar kandungan asam α-hidroksi menggunakan metode High Performance Liquid Cromatography (HPLC) dan Pengujian kadar pati dengan Metode AOAC.

Keluaran yang ditargetkan berupa varietas baru bengkuang dengan kandungan asam α-hidroksi dan pati yang tinggi, serta thesis dan skripsi, publikasi di jurnal terakreditasi respon genotip bengkuang terhadap pemangkasan sink-reproduktif untuk karakter hasil dan kualitas hasil ubi.

Pengendalian Hama Dan Penyakit
  • Hama penting bagi tanaman bengkuang adalah: Tungau daun merah dan Kumbang.
  • Penyakit yang sering menyerang ubi kayu adalah: Layu bakteri dan Bercak daun.
Cara pengendaliannya:
  • Sanitasi lapang setelah panen ( sisa tanaman dibakar )
  • Menggunakan bibit yang sehat dari varietas tahan penyakit
  • Pengolahan tanah secara sempurna
  • Pergiliran tanaman dengan palawija/tanaman lainnya
Panen dan Pasca Panen
  1. Panen dapat dilakukan setelah benkuang berumur 6 bulan setelah tanam.
  2. Babat / potong batang, letakan batang di jajaran parit diantara guludan.
  3. Bonkar guludan dengan hati-hati (dengan menggunakan cangkul. Pembongkaran dimulai dari pinggir guludan). Setelah umbi nampak mulai goyah, langsung dipetik dengan tangan.
  4. pengumpulan umbi langsung dilakukan setelah dipetik kemudian dimasukan kedalam keranjang, lakukan secara hati-hati agar umbi tidak ada yang rusak. Untuk tujuan pemasaran langsung, umbi terlebih dahulu dicuci sampai bersih lalu digrading kemudian diikat.
Pengamatan
  1. Tinggi tanaman; Diukur tinggi tanaman bengkuang, mulai dari pangkal batang sampai ke titik tumbuh.
  2. Berat umbi per sampel per plot tanaman
  3. Jumlah cabang primer
  4. Diameter umbi terberat
  5. Produksi umbi
Spesifikasi Bengkuang
Bengkoang memiliki Umbi akar tunggal, kulit luar krem atau coklat muda atau coklat tua, berdaging warna putih atau kuning-keputihan, pada bentuk liarnya berumbi banyak, bentuknya memanjang. Daun majemuk, beranak daun 3 dan helaian daun bercuping menjari atau utuh dengan tepi bergigi, anak daun lateral mengetupat tidak simetris sampai membundar telur, anak daun terminal mengginjal. Perbungaan tandan semu, berbunga banyak. Bunga berkelopak coklat, mahkota bunga ungu-biru atau putih. Buah polong. Biji pipih bersegi – membundar , berwana hijau- coklat atau coklat tua kemerahan. Tumbuhan ini membentuk umbi akar (cormus) berbentuk bulat atau membulat seperti gasing dengan berat dapat mencapai 5 kg. Kulit umbinya tipis berwarna kuning pucat dan bagian dalamnya berwarna putih dengan cairan segar agak manis. Umbinya mengandung gula danpati serta fosfor dan kalsium. Umbi ini juga memiliki efek pendingin karena mengandung kadar air 86-90%. Rasa manis berasal dari suatu oligosakarida yang disebut inulin (bukan insulin!), yang tidak bisa dicerna tubuh manusia. Sifat ini berguna bagi penderita diabetes atau orang yang berdiet rendahkalori.

Budidaya bengkuang untuk menghasilkan buah yang berukuran besar, harus menyiapkan benih yang benar-benar baik. Tanaman induk yang pertumbuhannya baik digunakan sebagai tanaman induk. DipiIih dari polong yang benar-benar tua di pohonnya, sehingga benih yang ada merupakan benih yang masak fisiologis atau masak panen, dan fisiknya benar-benar bagus dan bebas dari hama dan penyakit. Kemudian dilakukan seleksi benih yang besar dan berat serta berbentuk balk dan bebas dari hama dan penyakit. Lahan yang akan digunakan sebaiknya yang gembur. Tanah tegalan merupakan tanah yang baik bagi pertumbuhan tanaman bengkuang. Untuk mendapatkan buah yang benar – benar besar, maka sebaiknya tiap lubang diisi dengan satu benih saja.

Tanaman bengkuang adalah tanaman yang termasuk dalam suku polong-polongan. Tanaman ini dapat tumbuh dengan baik pada itensitas curah hujan antara 250-550 mm dan tidak lebih dari 1500 mm per bulan, ketinggian tempat 0 -1.750 m dpl. Naman, sekarang tanaman bengkuang banyak ditanam pada ketinggian 500-900 m dpl. Suhu optimum yang dibutuhkan tanaman bengkuang agar tumbuh dengan baik adalah dengan rata-rata suhu 25-28 derajat celcius dengan panjang siang 12 jam. Sedangkan untuk suhu optimal untuk siang dan malam hari adalah antara 20 derajat-30 derajat Celsius.

Pada umumnya tanaman bengkuang dibudidavakan di tanah pekarangan dan tegalan. Tanaman bengkuang dapat tumbuh dl dataran rendah dengan kondisi tanah yang baik, yaitu tanah tersebut merupakan tanah yang gembur dan banyak mengandung humus.

Untuk fase pertumbuhan tanaman bengkuang meliputi pembentukan akar, batang, daun, bunga, buah, dan biji. Untuk budidaya di mulai dengan pembibitan tanaman, pengolahan lahan, penanaman, pemupukan, pemeliharaan, hama dan penyakit, serta panen dan pascapanen. Untuk upaya peningkatan hasil dimulai dengan pemilihan benih atau bibit dan deflowering atau memotong bunga tanaman bengkuang.

Berdasarkan dari data diatas dapat disimpulkan bahwa dengan mengunakan tiang panjat hasil produksi bengkuang dapat meningkat dengan maksimal.Dan perlu juga di lakukan pemangkasan tandan bunga agar tanaman bengkuang bisa berproduksi tinggi atau menghasilkan produksi yang seperti kita harapkan.

Pembuangan bunga,dimana bunga pada tanaman bengkuang ini sangat perlu dilakukan, karna jika bunganya tidak dihilangkan 'akan dapat mempengaruhi pembentukan umbi bengkuang. Bila perlu lakukanlah pemupukan dengan cara menebarkan pupuk di sekitar tanaman.

Budidaya bengkuang secara organik

bengkuang

Bengkoang dikenal sebagai tanaman yang bisa memutihkan kulit. Selain digunakan sebagai bahan dasar kosmetika, bengkoang juga seringkali dijadikan sebagai bahan kombinasi buah dalam rujak. Bengkuang ternyata juga memiliki khasiat sebagai obat. Kegunaan bengkuang antara lain untuk mengatasi penyakit kulit, diabetes, demam, eksim, sariawan, dan wasir. Budidaya bengkoang cocok dilakukan didataran rendah dengan curah hujan yang rendah-sedang. Tanaman bengkoang ini memiliki umur 120 hari. Budidayanya terbilang unik karena untuk mendapatkan buah yang bagus petani harus rajin menggunting daun dan bunganya.

Pengolahan lahan
Pengolahan lahan diawal penanaman tidak berbeda jauh dengan pengolahan ubi, bedanya, jika pada ubi tanah bisa dibiarkan 1-2 hari sebelum ditanami oleh bibit, maka pada tanaman bengkoang akan lebih bagus apabila dilakukan penanaman bibit sesaat setelah pembuatan bedengan dilakukan, hal ini mencegah timbulnya gulma pada saat tunas bengkoang muncul.

Penanaman
Sama halnya dengan ubi, pada bengkoang terdapat dua jenis bibit, pertama bibit yang berasal dari pemilihan dari tanaman sengaja dibibitkan pada waktu penanaman bengkoang, dan yang kedua bibit yang berasal dari ipukan. Bibit ipukan biasanya memiliki kualitas yang lebih bagus. Sama halnya dengan ipukan ubi, ipukan bengkoang dibuat dengan menanam umbi bengkoang yang sudah bertunas dan membiarkannya hingga tanaman tersebut berbiji sampai tua. Setelah tua, jangan dulu mengupas cangkang bijinya, namun biarkan biji tetap pada cangkangnya. Hal ini supaya umur benih bisa lebih lama.

Jika benih masih berada dalam cangkangnya, biasanya benih bertahan hingga umur 0,5- 1tahun. Penggunaan bibit bengkoang lebih bagus menggunakan bibit yang baru. Biasanya untuk satu bedengan diperlukan 0,5 liter benih bengkoang yang ditanam dengan cara diaseuk yakni menugal tanah dan memasukkan kedalamnya masing-masing satu benih. Jarak tanam bengkoang biasanya 25 x 20 cm. Penyiraman setelah penanaman dilakukan secara kondisional saja tergantung dengan kondisi tanah.

Perawatan
Sama halnya dengan ubi, bengkoang juga termasuk tanaman yang tahan kekeringan. Namun jika terjadi kekeringan, maka perlu dilakukan poenyiraman secukupnya. Perlu diingat penyiraman jangan dilakukan setengah basah, hal ini akan membuat tanaman mati dan layu. Ketika tanaman berumur 2 MST biasanya batangnya sudah tumbuh dan mulai menjalar, pada umur ini bisa dilakukan penyiangan tergantung kondisi dilahan. Pada saat ini juga dilakuakn penyulaman jika ada tanaman bengkoang yang tidak tumbuh, namun penyulamannya tidak dengan bengkoang lagi, namun menggunakan kacang tanah.

Hal ini dikarenakan umurnya sudah terlalu jauh antara tanaman penyulam dengan tanaman bengkoang yang sudah ditanam sebelumnya. Umur 3 MST lakukan pemupukan dengan kompos kering ataupun sekam ayam. 1 Bedengan bengkoang bisanya emmbutuhkan sekitar 20 kg kompos kering atau sekam ayam. Pada umur 1 bulan mulai lakukan proses pengguntingan pucuk daun pada semua tanaman yang ada.

Biasanya setelah penguntingan pertama akan muncul banyak tunas baru. Hal ini akan menambah waktu pada proses pengguntingan yang kedua. Pengguntingan kedua dilakan ketika bengkoang berumur 2 bulan. Lakukan penggguntingan pucuk dan bunga. Pengguntingan dilakukan apabila minimal 80% bunga telah mekar, karena apabila pengguntingan dilakukan pada saat bunga belum mekar maka umbi bengkoang yang terbentuk tidak akan bulat membesar, namu akan seperti wortel yakni kecil dan memanjang. Pada waktu pengguntinga kedua ini, pilihlah 10-20 tanaman dalam satu bedeng yang akan dijadikan bibit.

Untuk tanaman yang akan dijadikan bibit ini, jangan dilakukan pengguntingan bunganya, tapi biarkan supaya bunganya menghasilkan biji. Pada umur 3,5 bulan, lakukan pengguntingan ketiga pada tanaman yang tidak akan dijadikan benih. Gunting semua bunga dan daun muda termasuk bunga yang ada diketiak-ketiak daun, jangan samapi terlewat. Biasanya setela pemotongan ketiga ini, perkembangan umbi terjadi sangat cepat. Untuk hama dan penyakit, di wilayah pusdiklat SPI tidak pernah dijumpai hama atau penyakit yang menyerang bengkoang, kalaupun ada seperti kumbang dan tungan, bisa ditangani dengan cara manual . Pengendalian lebih lanjut dengan cara rotasi tanaman.

Panen
Bengkoang bisa dipanen pada umur 4 bulan dengan cara dicabut atau digali. Apabila perwatannya baik, biasanya dalam 1 bedengan bisa dihasilkan 30-35 kg bengkoang. Setelah dipanen, biasanya bengkoang di pack ataupun dimasukkan karung untuk dijual ke pasar .

Cara Menanam Bengkuang

Bengkuang adalah tanaman buah family Papilenaceae, berupa herba lelilit, memanjat dan membelit kekiri, tinggi tanaman 5 – 6 meter, akar tunggang, umbi berdiameter anatar 5 – 30 cm, kulit coklat muda, gading buah putih, batang berbulu, daun trifoliate, letak daun bergantian, beracun, anak daun berbentuk bulat telur, bunga putih atau ungu, polong 8 – 14 cm, panjangnya bebrbentuk pipih, biji berjumlah antara 4 – 12 buah, berwarna coklat, berdiameter lebih kuirang 1 cm dan beracun. Umbi bengkuang dimakan mentah, berair dan manis.

1. Persiapan lahan
Lahan yang akan diusahakan tanaman Bengkuang terlebih dahulu diolah, yaitu dengan cara dicangkul. Cangkulan tanah harus baik dan halus, kemudian dibuat bedengan.Bedengan yang disbuat disesuaikan dengan keadaan lahan yangb ada, namun biasanya bedengan dibuat dengan lebar 1 meter, panjang 15 meter sampai 20 meter atau disesuaikan dengan keadaan lahan yang ada, tinggi bedengan 25 cm, jarak antar bedengan 50 cm.

Bedengan yang telah dibuat kemudian diberkan pupuk kandang (pupuk organik) sebanyak 4 karung. Cara pemberian pupuk kandang yaitu diletakan atau dipasang pada barisan yang akan ditanami bengkuang dengan tujuan agar lebih hemat dan efisien.

2. Penanaman
Tanaman bengkuang diperbanyak dengan biji. Sebelum ditanam biji bengkuang sebaiknya diperlakukan, yaitu benih direndam selam 6 – 12 jam, selanjutnya benih yang telah direndam diangkat dan ditiriskan kedalam wadah atau bakul yang terlebih dahulu diberi alas dengan daun, dan diletakkan diruang yang lembab atau basah, kemudian dibiarkan selama satu malam atau sampai berkecambah.

Setelah berkecambah benih dapat ditanam pada lahan yang telah dipersiapkan. Penanaman bengkuang dengan cara menugalkan benih pada barisan dengan kedalaman 5 cm. Jarak tanam 15 x 15 cm yang setiap lubang tanam 1 biji benih bengkuang. Kebutuhan benih untuk lahan 1 ha adalah 25 – 30 kg.

3. Pemeliharaan.
Pemupukan Susulan
Pengamatan tanaman selama pertuimbuhan dilakukan dengan teratur dan intensif. Seminggu setalah penanaman perlu diamati apabila ada tanaman yang tidak tumbuh, segera lakukan penyulaman tanaman agar tanaman tumbuh merata dengan baik.

Tanaman bengkuang setelah berumur 1 bulan, bila pertumbuhan kurang baik, maka dilakukan pemberian pupuk susulan dengan menggunakan pupuk NPK. Kebutuhan pupuk NPK 150 kg/ha.

Penyiangan
Penyiangan perlu dilakukan apabila gulma penggangu tanaman telah tumbuh, dengan cara mencabut atau dengan alat dengan cara di danger.

Pemangkasan
Tanaman bengkuang umur 6 – 8 minggu dilakukan pemangkasan dengan menggunakan alat pemangkasan, yaitu gunting atau pisau. Bila tanaman bengkuang telah menjalar panjang, batang tanaman dipangkas atau dipotong dan ditinggalkan 50 cm dari pangkal tanaman.

Pemangkasan di ulangi setelah tiga minggu atau melihat pertumbuhan tanaman. Apabila tanaman telah menjalar panjang, maka segera lakukan pemangkasan lagi. Tanaman bengkuang pada umur 4 bulan biasanya telah dilakukan pemangkasan sebanyak 4 kali. Adapun tujuan pemangkasan tanaman bengkuang adalah untuk membentuk umbi agar buah bengkuang bentuknya bias sesuai dengan yang kita kehendaki atau buahnya besar, bulat, halus dan kualitasnya baik.

Pengendalian Hama
Apabila terdapat gangguan hama pada tanaman bengkuang, yaitu ditandai adamnya serangan pada daun, maka dapat dikendalikan dengan menyemprot insektisida. Biasanya tanaman bengkuang tidak banyak hama yang merusak tanaman, namun perlu dilakukan pengamatan yang intensif.

Panen
Tanaman bengkuang dapat dipanen pada umur4 bulan.Namun apabila menghendaki buah bengkuang dengan ukuran lebih besar maka panen dapat dilakukan pada umur 5 bulan dan maksimal umur 8 bulan harus sudah dipanen, karena mutu buah akan berubah yaitu buahnya berserat dan kurang renyah.

Cara panen tanaman bengkuang yaitu dengan cara mencabut batang tanaman, apabila lahannya kering dan tidak gembur, maka caranya dapat dilakukan dengan menggunakan cangkul atau alat lainnya untuk mengangkat buah bengkuang kepermukaan.

Bengkuang yang telah diangkat kepermukaan langsung dikumpulkan, dipotong pada pangkal buah, dan batang tanaman juga dipotong, namun ditinggalkan ujung buah 15 cm, tujuannya untuk pengikatan buah bengkuang pada waktu pemasaran.
Bengkuang yang telah dipanen dilakukan perlakuan sebagai berikut :

  1. Bersihkan dengan cara dicuci agar buah bengkuang bersih, nampak baik, sehat, mulus dan menarik
  2. Dilakukan pengeringan dengan cara dihamparkan pada ruangan terbuka yang telah diberikan alas/tikar, dan selanjutnya dibersihkan dari akar dan batang yang masih ikut terbawa dengan menggunakan pisau.
  3. Pengelompokkan buah atas dasar buah yang besar, sedang dan kecil untuk memudahkan dan mempercepat waktu pengikatan buah.
  4. Buah bengkuang dipasarkan dalam satuan ikat. Seikat bengkuang terdiri 2 – 5 buah bengkuiang, tergantung besar kecilnya buah bengkuang. Kalau buah bengkuang yang sedang 3 – 4 buah/ikat.
  5. Sebelum dipasarkan biarkan bengkuang pada tempat terbuka, dan jangan disimpan dalam karung yang tertutup, supaya buah bengkuang tetap dalam keadaan segar.

Back To Top